SITE STATUS
Jumlah Member :
253.413 member
user online :
5066 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi
Pusat informasi - mpasi tuk bayi alergi susu sapi


mpasi tuk bayi alergi susu sapi
dok ap mpasi perdana tuk bayi saya yang elergi susu sapi
18 Apr 2018, 7:42
Dari : Ariani Saragih

Jawaban
Hi Bunda,
Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.


Kutipan dari artikel yang berjudul " Sukseskan MPASI Pertamanya " :Tentunya makanan padat bayi berbeda dengan makanan padat anak-anak dan orang dewasa. Makanan apa yang sebaiknya diberikan? Berapa banyak? Dan bagaimana menghindari makanan tertentu untuk mengurangi resiko alergi pada bayi. Yuk, simak artikel berikut.

Makanan Pertama
Makanan pertama apa yang harus diberikan pada bayi? Ini adalah pertanyaan umum yang dilontarkan hampir setiap orangtua, khususnya Bunda. Apakah buah terlebih dahulu, sayuran atau tepung beras?
Pisang dan tepung beras adalah makanan yang paling sering diberikan oleh orangtua di Indonesia. Ada juga yang memberikan sayuran terlebih dahulu dengan harapan si kecil mudah diberikan sayuran nantinya. Beda hal-nya dengan Negara-negara Eropa yang biasanya menggunakan apel kukus yang ditaburi sedikit kayu manis sebagai MPASI pertama.
World Health Organization (WHO) menyarankan serelia atau makanan dari beras sebagai MPASI pertama bayi untuk memperkecil resiko alergi. Tetapi pada dasarnya apapun yang ada di lemari es Bunda bisa dijadikan MPASI pertamanya karena setiap anak memiliki keadaan yang berbeda-beda.
Untuk mengecek apakah si kecil alergi terhadap suatu makanan, berikanlah makanan yang sama 3-4 hari berturut-turut. Bila ia mengalami sembelit, muncul bintik-bintik merah, dll bisa jadi ia alergi pada makanan yang Bunda berikan.

Tekstur dan Jadwal Makan
Selain jenis makanan, yang perlu Bunda perhatikan adalah teksturnya. Sehari-hari biasanya bayi hanya mengonsumsi ASI/Sufor yang encer, tentu saja ia akan kaget dan menolak bila diberikan makanan yang terlalu pekat. Meskipun anjuran WHO dan UNICEF, makanan pekat dapat langsung diberikan pada bayi, tetapi pada prakteknya beberapa anak mengalami sembelit setelah mengonsumsi serelia yang terlalu pekat. Untuk itu pastikan selalu teksturnya mulai dari sangat encer hingga mengental.
Sebagai contoh untuk bayi usia 6 bulan Bunda bisa membuatkan bubur tepung beras, atau bubur beras yang encer dan disaring. Berikan 2-3 sendok makan atau sekitar 30-45ml setiap kali makan.
Bayi yang baru mulai mendapat MPASI tidak memiliki jadwal makan yang mengikat. Bunda boleh saja memberikan makan di waktu pagi, siang ataupun sore. Saat memasuki usia 7 bulan mulailah memberlakukan jadwal makan.

Tips :
- Jangan memaksa bayi menghabiskan porsi makannya. Biarkan saja bila ia sudah tidak mau. Itu artinya perutnya sudah merasa cukup.
- Catat reaksi anak pada jenis makanan tertentu. Apakah ia suka atau tidak. Kenali makanan favoritnya.
- Beli beberapa sendok warna unik untuk merayunya pada saat ia melakukan Gerakan Tutup Mulut (GTM).
- Saat ibu menyusui mengonsumsi sayuran, bayi dapat mengenal rasa tersebut melalui ASI, ini bisa menjadi cara awal mengenalkan rasa makanan pada bayi sebelum mendapat MPASI


Berikut ini jawaban Bidan pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " Endahertik Lhatychia Vharadidya " dengan judul pertanyaan " MPASI bayi 6 bln " pada Tanya Bidan:apa makanan awal bayi ya bu. anak saya sudah hampir 6 bulan. makanan yang di anjurkan itu bubur apa buah2an terlebih dahulu ya bu.

Bidan menjawab
Dear bunda Endahertik Lhatychia Vharadidya,
Proses penting dalam perkembangan bayi adalah dengan membiasakan pola makan yang baik dan sehat. Pemberian makanan kepada bayi diberikan secara bertahap dengan variasi bahan, rasa dan juga tekstur. Pada awal pemberian makanan pendamping ASI sebaiknya dimulai dengan porsi kecil, dan dengan tekstur yang cair menyerupai ASI. Pilihan makanan yang dapat bunda berikan dapat berupa biskuit susu ( dilarutkan dengan ASI ), sereal, ataupun sari buah. Untuk pemberian Mpasi, cukup 1x sehari saja dahulu, usahakan diberikan makanan yang sama selama 3-4 hari berturut-turut, tujuannya untuk mengetahui apakah bayi menunjukkan tanda alergi terhadapa makanan yang dikonsumsi.


Berikut ini jawaban Dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " ojah afzin " dengan judul pertanyaan " Alergi Susu Sapi pada Bayi " pada Tanya Dokter:malam dok,anak saya umur 1.5 bulan,dan punya alergi susu sapi,dokter anak anjurkan diberikan ASI full tidak boleh susu formula,karena ASI saya cuma sedikit akhirnya saya bantu pake susu soya dan sudah 3 hari berhenti minum susu sapi,pertanyaan saya berapa lama efek alergi susu sapi hilang?? karena sampe sekarang efek alergi itu masih ada (sering ngeden sampe nangis kelenger karena nggak nyaman dan nafas grok,grok),,sebelumnya saya ucapkan terimakasih.

dr. Tanti menjawab
Dear Bunda,
Tanda dan gejala alergi susu adalah; muntah, kembung, diare, reaksi pada kulit seperti gatal dan kemerahan, bersin, dan bayi anda rewel. Apabila Anda mencurigai adanya alergi susu pada bayi Anda, sebaiknya menghentikan pemberian susu tersebut dan segera berkonsultasi dengan dokter Anda, ada kemungkinan susu yang diberikan adalah jenis lain seperti susu dari bahan kedelai ataupun susu terhidrolisa. Pemberian susu kedelai juga tidak menyelesaikan masalah alergi bila ternyata anak Anda juga mengalami alergi terhadap susu kedelai. Pada pemberian ASI, bayi Anda akan kecil kesempatanya mengalami reaksi alergi dan akan memiliki kekebalan tubuh yang baik karena ASI mengandung banyak zat-zat alami yang berguna untuk kekebalan tubuh dan perkembangan bayi Anda.

Makin banyak ASI yang dikeluarkan dari gudang ASI (sinus laktiferus), makin banyak produksi ASI. Dengan kata lain, makin sering bayi menyusui makin banyak ASI diproduksi. Sebaliknya, makin jarang bayi menghisap, makin sedikit payudara menghasilkan ASI.Jika bayi berhenti menghisap maka payudara akan berhenti menghasilkan ASI. Apabila Bunda memiliki masalah atau luka pada puting payudara, Bunda dapat menggunakan cream payudara yang mengandung lanolin untuk mengatasi masalah putting payudara saat menyusui atau dapat berkonsultasi dengan dokter obsgyn Anda. Sebaiknya Anda menyusui ASI dengan tehnik yang benar, maka akan tercapai hasil yang maksimal, silahkan membaca beberapa cara menyusui ASI yang baikpada home page kami. Demikian jawaban saya.



Link yang disarankan :
Jenis : Artikel
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis :
Jenis : Artikel
Jenis : Tanya Dokter
Jenis :
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Berita


Wa : 0815 1708 4333