Hi Bunda,
Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.
Kutipan dari artikel yang berjudul " Serba Serbi Persalinan Caesar
" :Siapa yang tak khawatir kalau harus melakukan operasi. Begitu pula yang dirasakan ibu hamil yang akan melahirkan. Karena berbagai alasan, seorang ibu harus melewati proses bedah caesar untuk persalinan buah hatinya.
Operasi caesar yaitu suatu tindakan melahirkan bayi melalui perut. Dengan kata lain, proses melahirkan bayi ini tidak melalui jalan lahir biasa (vagina).Tetapi, ini harus dilakukan berdasarkan adanya indikasi medis.
Semua indikasi tersebut berdasarkan keadaan medis dari ibu atau bayi yang memerlukan tindakan melahirkan secara caesar, tetapi terkadang caesar dilakukan atas dasar permintaan dari sang ibu yang takut melahirkan secara normal/alami.
Berikut ini ada beberapa alasan mengapa operasi caesar harus dilakukan:
1.Plasenta previa (ari-ari menutupi jalan lahir).
2.Bayi besar (tidak sesuai ukuran panggul)
3.Letak bayi melintang (sungsang).
4.Karena gawat janin. Ciri-cirinya, denyut jantung lemah, kondisi bayi tidak baik karena kelamaan di dalam, air ketuban habis atau trauma karena proses persalinan yang lama, sementara pembukaan tak maju-maju.
5'CPD atau Cephalo Pelvic Disproportion (proporsi panggul dan kepala bayi yang tidak pas, sehingga persalinan macet).
6.Terjadi kegawatan pada bayi, misalnya kekurangan oksigen.
7.Fungsi plasenta yang tidak terlalu bagus karena lewat batas waktu atau ada penyakit tertentu.
8.Kepala bayi jauh lebih besar dari ukuran normal (hidrosefalus).
9.Fetal distres (detak jantung janin melambat).
10.Masalah kesehatan ibu yang mengharuskan operasi caesar.
11.Herpes genital, ruam kulit yang disebabkan oleh virus yang menyerang alat kelamin.
12.Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi).
13.AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome.
Ibu yang melahirkan anak pertamanya melalui operasi, persalinan kedua tidak harus operasi. Dengan sayatan sejajar dengan garis perut dan kondisi kehamilan setelahnya baik, persalinan berikutnya tak selalu harus melalui operasi.
Mungkin saja persalinan pertama terjadi karena plasenta previa atau terjadi persalinan macet, sementara pada kehamilan kedua kondisinya baik-baik saja sehingga persalinan normal bisa dilakukan. Apabila persalinan pertama dan kedua melalui operasi caesar, persalinan ketiga harus operasi juga dan tidak boleh hamil lagi.
Jadi yang memutuskan seseorang melahirkan melalui operasi caesar atau tidak itu dokter. Sebenarnya, sejak pemeriksaan kehamilan sudah diketahui bayi bisa lahir normal atau harus operasi.
Di bawah ini ada beberapa saran dan tips tentang operasi caesar :
Perlu persiapan, baik fisik maupun mental. Dalam hal ini dokter harus memberi tahu kepada ibu tentang proses operasi itu. Misalnya akan disuntik di bagian punggung atau dibius. Usahakan agar operasi caesar dilakukan jika hal tersebut merupakan upaya terakhir dan jalan terbaik bagi sang ibu dan janin.
Banyak berdoa.
Minta dokter untuk melakukan metode jahitan terbaik yang bisa meminimalisasi bekas luka.
Luka bekas operasi jangan sampai kena air.
Lakukan penggantian perban dengan hati-hati, larutan betadin jangan sampai terlalu banyak ketika mengganti perban tetapi diusahakan kesat sehingga perban tidak menempelketika harus diganti.
Dokter juga harus memberi tahu kepada ibu bahwa setelah operasi ada beberapa ketidaknyamanan yang akan dirasakan, seperti tidak boleh minum beberapa saat dan tidak boleh banyak bergerak.
Dengan operasi caesar, maka kehamilan berikutnya akan lebih besar risikonya. Sebab, ada luka bekas operasi yang punya potensi untuk robek ketika melahirkan. Karena itu, agar lebih aman, maka kehamilan berikutnya setidaknya enam bulan setelah operasi caesar dilakukan. Semakin lama kehamilan berikutnya, akan semakin baik bagi ibu.
Tidak ada pantangan dalam makanan. Sehabis dioperasi ibu dianjurkan untuk makan makanan yang mengandung banyak gizi dan vitamin, khususnya protein, gunanya untuk membangun sel-sel.
Beraktivitas seperti biasa, namun untuk mempercepat proses penyembuhan pasca operasi hindarilah aktivitas dan olahraga yang berat. Jalan sehat tetap bisa dilakukan asal tidak terlalu berat.
Berikut ini jawaban Bidan pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " Fitriana Welia " dengan judul pertanyaan " Batuk pilek ibu hamil " pada Tanya Bidan:Assalamualikum,, Selamat sore bu bidan !
saya mau tanya, di kehamilan yang ke 25 minggu, 1 bulan ini saya batuk di sertai flu, sudah minta obat sana bidan setempat tapi belum jga sembuh.
Bgaimana mengatasi nya bu?
Terinakasih !
Bidan menjawab
Wa'alaykumussalam bunda Fitriana Welia,
Konsumsi obat-obatan saat hamil sebaiknya diminimalkan, terlebih obat yang dijual bebas, karena dapat berpotensi membahayakan pertumbuhan janin. Apa bila terserang flu dan batuk saat hamil, sebaiknya istirahat yang cukup, banyak konsumsi air putih, dan konsumsi makanan dan buah yang banyak mengandung vitamin C. Apabila bunda sudah mengkonsumsi obat dari bidan, namun belum juga ada tanda kesembuhan, sebaiknya lakukan pemeriksaan secara langsung dengan dokter, karena kemungkinan pemberian obat jenis lain dan antibiotik perlu ditambah pada penyakit yang tidak kunjung sembuh.
Berikut ini jawaban Dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " shika23 " dengan judul pertanyaan " Batuk dan Flu Saat Hamil " pada Tanya Dokter: Selamat Pagi Dok, Saya sedang hamil 9 minggu, tetapi saya terkena batuk dan flu. Apakah ada obat untuk menyembuhkan batuk dan flu saya? Atau obat alami yang harus digunakan? Dan pengaruh ke calon bayi saya bagaimana? Terima Kasih atas jawabannya.
dr. Tanti menjawab
Dear Bunda,
Pada umumnya batuk disebabkan oleh virus yang dapat sembuh sendiri. Namun bila berkelanjutan dapat juga mengalami komplikasi yang disebabkan oleh bakteri dan harus di tindak lanjuti dengan obat-obatan yang aman untuk ibu hamil sesuai nasihat dokter yang memeriksa keadaan Bunda karena tidak semua obat-obatan aman untuk di konsumsi oleh ibu hamil. Coba anda tingkatkan lagi nutrisi anda, jauhi barang-barang dan lingkungan yang dapat menyebabkan allergy karena kemungkinan batuk yang disebabkan oleh allergen juga dapat terjadi. Cobalah berkumur dengan air garam untuk membersihkan tenggorokan anda. Apabila dalam waktu 2 minggu batuk anda belum sembuh, atapun sebelum mencapai 2 minggu batuk anda bertambah parah, silahkan untuk memeriksakan diri kembali kepada dokter anda.
Link yang disarankan :
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis :
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis :
|
Jenis :
|
Jenis : Berita
|
Jenis :
|
Jenis :
|
Wa : 0815 1708 4333