Hai Bunda, Berkaitan dengan pertanyaan bunda, bunda dapat berkonsultasi dengan dokter live chat pada link :
http://www.infobunda.com/pages/chat/chat.php yang diadakan setiap hari kamis jam 14.00 - 17.00 WIB, tetapi juga bunda akan menemukan banyak informasi pada artikel yang kami sarankan di bawah ini.
Dalam artikel yang saya temukan:
Untuk orang dewasa memang BAB yang normal adalah setiap hari tetapi untuk bayi tidak. Pola BAB setiap bayi berbeda-beda. Ada yang frekuensi BAB-nya 5-6 kali dalam sehari tetapi ada juga yang setiap dua hari sekali. Jadi, kalau si kecil belum BAB dalam 2-3 hari kemungkinan besar dia hanya kekurangan serat. Tapi kalau sudah melebihi 3 hari Bunda harus segera membawanya ke dokter.
Tanda-tanda sembelit lain yang dapat Bunda perhatikan, yakni :
• Tinja berbentuk seperti kerikil, keras dan kering
• Saat mengejan (mendorong tinja keluar) bayi tampak kesakitan
• Terdapat darah pada tinja
Infobunda :
http://www.infobunda.com/pages/articles/artikelshow.php?id=220&catid=11&catname=Tumbuh-Kembang-Balita&title=Penyebab-Bayi-Susah-Buang-Air-Besar-(BAB)#ixzz2f2ShulWOPada kasus sebelumnya dokter kami mengatakan:
Konstipasi (Sembelit) biasanya terjadi dalam masa transisi ketika bayi mulai mendapatkan makanan tambahan. Pada susu ASI, bayi jarang mengalami konstipasi karena ASI mengandung hormon yang dapat memperlancar pergerakan usus. Konstipasi biasanya didapat dari produk susu formula atau makanan mengandung susu sapi, dapat juga terjadi dari keadaan dehidrasi sehingga kotoran bayi menjadi mengeras.
Saran saya, berikan susu formula sesuai takaran tidak melebihi takaran yang ditentukan, atau boleh juga pada awalnya susu formula diencerkan sehingga tidak terlalu kental. Apabila memberikan biskuit bayi, berikan juga air putih yang banyak untuk diminumkan kepada bayi, sehingga kotoran tidak mengeras.
Bunda juga dapat memberikan ASI sebagai pengencer biskuit bayi atau bubur bayi. Berikan makanan berserat seperti sayuran dan buah-buahan (secara bertahap).
Apabila bayi anda mengalami konstipasi, pijat lembut perutnya, berikan gerakan memutar atau sirkular dengan cara mengangkat kaki bayi dan memberikan gerakan sirkular yang lembut agar otot pada daerah pencernaan terangsang untuk bergerak. Mandikan bayi anda dengan lebih relax dan kotoran dengan mudah keluar. Frekuensi pembuangan kotoran dapat bervariasi mulai dari 2-3 kali perhari sampai 2-3 hari sekali, bila bayi tampak kesakitan dan tidak nyaman saat buang air besar, konsultasikan kepada dokter Anda untuk pemberian laxative (obat sembelit).
Infobunda :
http://www.infobunda.com/pages/tanyadokter/question.php?qid=531&subjek=Mengatur-Pola-Makan-Supaya-Tidak-Sembelit#ixzz2f2SYyvf0Pada kasus sebelumnya bidan kami mengatakan:
Pada bayi dengan konsumsi sufor, konstipasi dapat disebabkan karena tidak cocok dengan sufornya, bunda dapat mencoba mengganti sufornya. Namun perlu diingat pula bahwa mengganti sufor tidak boleh sembarangan dan terlalu sering mengganti, karena dapat menggangu pencernaan bayi ( bisa membuat sembelit atau diare ), perlu diperhatikan pula takaran pengencerannya sehingga didapatkan konsistensi yang tepat dan tidak terlalu kental. Mintalah rekomendasi dari bidan atau dokter spesialis anak untuk sufor yang baik dan sesuai dengan usia bayi.
Agar terhindar dari konstipasi bunda dapat memberikan air putih, serta melakukan pijatan pada bagian perut bayi dengan menggunakan baby oil, pijatan lembut dimulai dari pusat kearah luar dengan gerakan melingkar searah jarum jam, kemudian pegang ke2 kaki bayi lakukan gerakan seperti mengayuh sepeda di udara, hal ini dapat membuat otot - otot perut bayi bergerak dan memberikan tekanan lembut diusus besar sehingga memudahkan bayi untuk BAB.
Bila konstipasi terus berlanjut, konsultasikan keadaan ini pada dokter spesialis anak untuk mendapatkan terapi serta tindakan yang sesuai.
Infobunda :
http://www.infobunda.com/pages/newforum/posts.php?topic=20003&start=0&topik=bab-tdak-teratur&forum=Diskusi-Bersama-Bidan#ixzz2f2SOz3Ji