Hai Bunda, Berkaitan dengan pertanyaan bunda, bunda dapat berkonsultasi dengan dokter live chat pada link :
http://www.infobunda.com/pages/chat/chat.php yang diadakan setiap hari kamis jam 14.00 - 17.00 WIB, tetapi juga bunda akan menemukan beberapa informasi lainnya yang kami sarankan di bawah ini.
Dalam artikel yang saya temukan:
ASI, seperti telah kita ketahui, mengandung oligosakarida yang tidak tercerna oleh enzim, sehingga tetap ada sebagai prebiotik di dalam usus. Selanjutnya, prebiotik ini di dalam usus dimetabolisme oleh bakteri ‘baik’ (Bifidobacteria dan Lactobacilli) yang mendominasi saluran cerna pada bayi yang diberi ASI. Bakteri ‘baik’ ini memberi efek menguntungkan terhadap kesehatan karena mendukung fungsi optimal saluran cerna, menurunkan koloni bakteri jahat, dan memperkuat daya tahan tubuh. Dengan demikian, oligosakarida di dalam ASI adalah faktor penting yang bertanggung jawab untuk memperkuat sistem daya tahan tubuh bayi. Oligosakarida mampu memberi pengaruh anti infeksi, karena di dalam saluran cerna berkompetisi dengan patogen.
Karena itu, apabila ada susu formula yang dapat mengembangkan komposisi unik prebiotik (oligosakarida) dengan meniru efek prebiotik ASI, tentu saja akan sangat baik untuk sistem kekebalan tubuh bayi. Pasalnya, prebiotik buatan inilah yang akan mampu meningkatkan pertumbuhan bakteri ‘baik’.
Infobunda :
http://www.infobunda.com/brt/15-Susu-Formula-yang-Dapat-Meniru-Fungsi-Prebiotik-ASI.html#ixzz2fi1tMC9pPada kasus sebelumnya dokter kami mengatakan:
ASI akan terus diproduksi bila ada rangsangan menghisap dan permintaan produksi setiap harinya. Maka itulah pentingnya memberikan ASI dari payudara secara terus menerus untuk merangsang produksi ASI. Bila karena suatu hal Bunda tidak dapat memberikan ASI, maka diberikan susu formula kepada bayi. Sebaiknya pemberian jenis susu formula didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis anak terutama susu formula untuk bayi (bukan sebagai MPASI di atas 6 bulan). Hanya berikan susu ASI atau susu formula sampai anak Bunda mencapai 6 bulan.
Infobunda :
http://www.infobunda.com/dokter/5497-ASI-diganti-sufor.html#ixzz2fi1gnfWNSaya yakin susu formula yang telah memiliki ijin untuk dijual di pasaran telah melalui proses pemeriksaan oleh pemerintah dan telah memiliki kualifikasi kandungan gizi yang dibutuhkan oleh pertumbuhan anak. Namun apabila bunda ingin mencoba susu formula yang terbuat dari susu sapi, boleh saja. Untuk melihat apakah anak anda mempunyai alergi pada susu sapi, biasanya akan memberikan reaksi segera atau 30 menit setelah meminum susu sapi seperti gatal-gatal pada kulit, muntah, bersin-bersin, bila berkelajutan akan berupa BAB lembek atau cair, nyeri perut, mata berair, gatal dan kemerahan pada sekitar mulut. Cobalah memberikan susu formula yang diencerkan pada awal pemberian, dan amati apabila timbul gejala-gejala tesebut. Bila gejala alergi timbul, segera hentikan pemberian susu formula dan periksakan anak anda kepada dokter anda.
Infobunda :
http://www.infobunda.com/dokter/468-Bolehkah-mengganti-susu-formula.html#ixzz2fi1Wa0SKPada kasus sebelumnya bidan kami mengatakan:
Sebenarnya produksi ASI tidak akan berkurang, selama bunda sering menyusui langsung dari payudara / putting sering dihisap oleh bayi. Untuk melihat berapa banyak produksi ASI, bunda dapat melakukan pengukuran dengan cara memerah payudara sampai payudara terasa kosong, kemudian ukur berapa banyak ASI yang didapat.
Bila tiap malam bayi sering rewel saat menyusu, mungkin bayi mengalami kolik, bunda dapat membalurkan minyak telon pada perut dan punggungnya kemudian lakukan pemijatan dari punggung sampai bokong.
Usahakan bunda untuk tidak panik, karena selain dapat mengurangi produksi ASI, panik juga dapat membuat bayi tidak nyaman.
Jadikan waktu menyusui sebagai waktu yg menyenangkan.
Infobunda :
http://www.infobunda.com/pages/newforum/posts.php?topic=19412&start=0&topik=asi&forum=Diskusi-Bersama-Bidan#ixzz2fi1HtkY0