Hai Bunda, Berkaitan dengan pertanyaan bunda, bunda dapat berkonsultasi dengan dokter live chat pada link :
http://www.infobunda.com/pages/chat/chat.php yang diadakan setiap hari kamis jam 14.00 - 17.00 WIB, fasilitas live chat ini sudah dapat digunakan dengan menggunakan android. Tetapi juga bunda akan menemukan beberapa informasi lainnya yang kami sarankan di bawah ini.
Dalam artikel yang saya temukan:
Menurut dr. Nugroho Kampono SpOG (K) dari Brawijaya Women & Children Hospital tidak semua kista harus dioperasi. Bila Bunda hamil usia 2-3 minggu dan ditemukan kista sebesar 3-4 cm mungkin itu hanya kista lutein. Kista lutein yaitu kista yang muncul karena indung telur yang bekerja keras untuk menghasilkan hormon supaya kehamilan kuat . Saat kehamilan memasuki usia 8-12 minggu di mana fungsi hormon mulai diambil alih oleh plasenta maka kista itu akan hilang dengan sendirinya. “Itu bukan tumor, itu hanyalah kista yang bersifat fungsional. Kalau fungsinya selesai dia akan hilang.†jelasnya.
Namun, ada juga kista neo plasma (tumbuhan baru) atau biasa disebut tumor jinak. Umumnya ukurannya sekitar 5-6 cm. Dengan ukuran begitu Bunda bisa tetap meneruskan kehamilan bersama kista dan dilakukan operasi setelah Bunda melahirkan. “Kalau dicaesar, bisa sekaligus mengambil kistanya†tuturnya.
Tapi ada kista yang harus diambil tindakan operasi di tengah kehamilan, namanya kista dermoit yaitu kista yang padat (berisi kelenjar, lemak, rambut). Kista dermoit meski ukurannya hanya 5-6 cm bisa menghalangi turunnya kepala bayi sehingga bayi tidak bisa lahir. Untuk kasus ini akan dilakukan orperasi dengan catatan usia kehamilan tidak lebih dan tidak kurang dari 16 minggu, karena pada usia ini fungsi hormon sudah diambil alih oleh plasenta.
Kista bisa berbahaya kalau ia pecah karena terdesak seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Kalau kista pecah akan membahayakan janin dan berujung pada kelahiran bayi premature. Untuk penyebabnya dr. Nugroho mengaku pihak medis belum menemukan apa penyebab pasti munculnya kista.
Infobunda :
http://www.infobunda.com/artikel/175-Dampak-Kista-Pada-Bunda-Hamil.html#ixzz2rDFgle8sPada kasus sebelumnya dokter kami mengatakan:
Mioma uteri dapat mempengaruhi kehamilan, misalnya menyebabkan infertilititas , resiko terjadinya abortus bertambah, letak janin menghalangi kemajuan persalinan menyebabkan inersia sehingga menyebabkan perdarahan pasca persalinan menyebabkan perdarahan pasca persalinan menyebabkan plasenta sukar lepas dari dasarnya dan mengganggu proses involusi dalam nifas.
Pertumbuhan mioma biasanya harus dilakukan pemantauan berkala, pengobatannya tergantung dari perkembangan mioma tersebut.
Saran saya, terus pantau keadaan kehamilan Bunda kepada dokter kandungan pilihan, konsumsi makanan segar dan sehat, hindari makanan instant terutama yang mengandung bahan pengawet.
Infobunda :
http://www.infobunda.com/dokter/267-Kehamilan-dan-Miom.html#ixzz2rDGGSeJW