Hai Bunda, Berkaitan dengan pertanyaan bunda, bunda dapat berkonsultasi dengan dokter live chat pada link :
http://www.infobunda.com/pages/chat/chat.php yang diadakan setiap hari kamis jam 14.00 - 17.00 WIB, fasilitas live chat ini sudah dapat digunakan dengan menggunakan android. Tetapi juga bunda akan menemukan beberapa informasi lainnya yang kami sarankan di bawah ini.
Dalam artikel yang saya temukan:
Padahal, baby blues ataupun depresi setelah melahirkan merupakan hal yang wajar, isyarat bahwa tubuh seseorang sudah melewati batas kemampuan fisik, mental, dan emosi untuk menyesuaikan semua perubahan yang terjadi. Ini bukanlah kelemahan, hanya saja kapasitas tubuh terlampau lemah untuk penyesuaian, terutama karena energi habis untuk persalinan dan perawatan bayi, serta berubahnya hormon di dalam tubuh.
Kabar baiknya adalah, baby blue dapat ditangani atau dikurangi, yaitu dengan:
Mengundang anggota keluarga untuk ikut membantu. Dalam hal ini, orangtua baru perlu menyadari bahwa ibu membutuhkan waktu untuk beristirahat. Karena itu, dukungan dari seluruh anggota keluarga sangat dibutuhkan. Nenek si bayi, bibinya, ataupun anggota keluarga besar yang lain, boleh diundang bila bersedia membantu. Demikian pula halnya dengan pengasuh bayi ataupun orang yang akan mengurus rumahtangga. Semua tenaga bantuan ini sangat berguna agar ibu dapat memulihkan kembali kondisinya pasca-persalinan. Perlu diingat, bila kehadiran anggota keluarga malah mengganggu karena jadi merepotkan, sebaiknya pertimbangkan kembali undangan itu.
Utamakan hal yang menjadi prioritas. Kadang-kadang, hanya merawat dan mengasuh bayi menjadi seseorang yang terbiasa bekerja di kantor atau di tempat lain menjadi minder dan tidak berarti. Boleh jadi ada orang yang ingin segera mengakhiri masa cuti, atau orang yang ingin segera melakukan sesuatu hal yang lain. Sebenarnya, bila Anda merasa bahwa mengasuh seorang manusia baru adalah pekerjaan terpenting di dunia, maka Anda akan merasa lebih baik. Maka itulah, mengasuh dan merawat anak sebaiknya menjadi prioritas dan hal lain tidak menjadi beban pikiran, kecuali bila keadaan memang membuat Anda harus memprioritaskan hal lain.
Pergilah berjalan-jalan. Baby blues adapat dikurangi dengan melihat alam sekitar, tidak hanya terkurung empat dinding saja. Menjadi ibu baru tidak membuat Anda menandatangani kontrak sebagai penghuni ‘gua’. Ajaklah bayi beserta Anda, dan cobalah hirup udara taman yang segar serta suara-suara alam yang menenangkan, paling tidak sehari dalam seminggu.
Informasi selajutnya dapat bunda lihat pada link:
http://www.infobunda.com/pages/articles/artikelshow.php?id=94Pada kasus sebelumnya dokter kami mengatakan:
Syndrom baby blues dapat terjadi pada ibu usai melahirkan sampai minggu ke –tiga setelah melahirkan, hal ini ditandai oleh adanya rasa sedih yang tidak beralasan, rasa lelah yang lebih dari biasanya, menyalahkan diri sendiri, bahkan menangis. Hal ini biasanya akan hilang dengan sendirinya dan tidak membutuhkan pengobatan, dukungan dan kasih sayang dari anggota keluarga sangat membantu sang Ibu dalam mengatasi syndrome baby blues. Apabila gejala sedih, menangis, putus asa dan gangguan mood terus berlanjut lebih lama dan lebih buruk dari itu, maka kemungkinan sang ibu mengalami gangguan depresi dan memerlukan bantuan dokter untuk mengatasinya. Rasa cemas, sedih dan kekhawatiran dapat mempengaruhi keseimbangan hormonal seorang ibu yang sedang menyusui, sehingga dapat juga menghambat produksi ASI.
Anda dapat mengikuti kursus dan konsultasi menyusui pada klinik laktasi yang biasanya terdapat di rumah sakit di daerah Anda.
http://www.infobunda.com/pages/tanyadokter/question.php?qid=4560