Hai Bunda, Berkaitan dengan pertanyaan bunda, bunda dapat berkonsultasi dengan dokter live chat pada link :
http://www.infobunda.com/pages/chat/chat.php yang diadakan setiap hari kamis jam 14.00 - 17.00 WIB, tetapi juga bunda akan menemukan beberapa informasi lainnya yang kami sarankan di bawah ini.
Dalam artikel yang saya temukan:
Hal-hal yang harus Bunda perhatikan :
ASI yang disimpan dalam suhu ruangan bisa tahan 4-6 jam. Untuk ASI yang disimpan dalam lemari es mampu bertahan sekitar 2-3 hari. Kalau berpergian cukup lama, Bunda bisa memanfaatkan freezer sehingga ASI bisa tahan hingga 2-3 bulan.
Jika menemukan tanda-tanda seperti ; bau yang berbeda (asam), tampak bergumpal dan warnanya lebih pekat, itu menandakan ASI sudah rusak. Segara buang dan ganti dengan ASI yang masih bagus. Kalau tak sengaja diberikan efek yang muncul bayi bisa mencret.
Setelah selesai memerah dan menyimpannya dalam plastik gula, tandai tanggal pemerahan. Sehingga Bunda tahu ASI mana yang seharusnya digunakan terlebih dahulu.
Jangan panaskan ASI di atas api yang bisa membuat enzim penyerapan mati kepanasan. Cukup letakkan ASI ke dalam mangkuk berisi air hangat (± 82 derajat celcius) supaya suhu ASI mendekati suhu tubuh Bunda.
Disarankan untuk memberikan ASI perah dengan menggunakan sendok, bukan botol susu. Hal ini untuk menghindari bayi bingung puting. Bingung puting adalah keadaan di mana bayi merasa bingung karena sebelumnya ia menyusu lewat payudara dan tiba-tiba harus menyusu dengan botol susu. Selain itu, karena ASI yang keluar dalam botol lebih mudah dibanding payudara, si kecil bisa malas mengisap saat menyusu kembali di payudara Bunda.
Kini kebutuhan ASI si kecil terpenuhi, dan Bunda tetap bisa bekerja. Ayo semangat lagi menyusui si kecil!
http://www.infobunda.com/pages/articles/artikelshow.php?id=168Cara menyimpan ASI yang baik merupakan langkah selanjutnya yang dilakukan oleh bunda setelah melakukan kegiatan memerah ASI, sehingga ASI dapat bertahan dengan maksimal dan dalam waktu yang lama atau ideal untuk digunakan kepada buah hati. Jika cara menyimpan asinya salah, maka kadar dan zat ASI yang terkandung akan rusak. Namun masih banyak bunda yang belum mengerti dengan cara menyimpan ASI yang benar sehingga terkadang ASI yang sudah diperah menjadi terbuang karena melebihi batas masa penyimpanan ditempatnya. ASI yang telah diperah bisa disimpan di lemari es bawah atau di bagian freezer. Penting untuk diingat, sekali dihangatkan, semua ASI yang tersisa harus dibuang. Jadi sebaiknya simpan ASI dalam jumlah sekali minum (± 60 s/d 125 ml). Perhatikan juga wadah yang digunakan untuk menampung ASI, sebaiknya terbuat dari bahan yang mudah disterilkan, seperti botol bertutup rapat yang terbuat dari kaca yang tahan panas, karena tidak merubah unsur yang terdapat didalam ASInya, mudah untuk dibersihkan setelah pemakaian, dapat digunakan kembali berulang-ulang, dan dapat disterilkan berkali-kali sebelum digunakan. Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah. Dinginkan dalam refrigerator (kulkas) atau freezer. Jangan lupa untuk mengecek tanggal dan jam yang tertera agar tahu dengan pasti sudah berapa lama ASI disimpan dan mencegah ASI rusak atau basi.
Cara memberikan ASI perah yang telah disimpan:
Berikan ASI yang disimpan berdasarkan waktu pemerahan ASI, ASI perahan pertama harus diberikan dulu.
Hangatkan ASI yang disimpan di kulkas dengan meletakkan botol di wadah berisi air hangat selama 15 menit, sambil dikocok perlahan.
ASI yang dibekukan dalam freezer harus dipindahkan ke kulkas semalam sebelumnya, setengah jam sebelum waktu menyusui, hangatkan di dalam wadah berisi air hangat. Periksa suhu ASI sebelum diminumkan kepada bayi Ibu dengan cara meneteskannya ke punggung tangan. Setelah dicairkan, berikan ASI sesegera mungkin.
Perlu diingat, jangan melelehkan atau menghangatkan ASI di microwave karena banyak zat-zat penting dalam ASI akan hancur. Selain itu, panas yang ditimbulkan dari microwave tidak rata, sehingga dikhawatirkan akan berbahaya bagi bayi karena terlalu panas.
http://www.infobunda.com/pages/berita/beritashow.php?id=384Pada kasus sebelumnya dokter kami mengatakan:
ASI yang telah di perah dari payudara, bila tidak dibekukan dapat menjadi basi. Sebaiknya segera diberikan pada bayi maksimal 2 jam setelah diperah (pastikan susu masih baik untuk diberikan dan tidak basi). Bila ASI berada di dalam payudara tentunya tidak akan menjadi basi, namun bila tidak di perah atau dihabiskan dengan cara mengkosongkan payudara, dapat mengendap dan menimbulkan peradangan pada payudara.
http://www.infobunda.com/pages/tanyadokter/question.php?qid=5663