|
|
kontrasepsi
dok saya skrang hamil anak pertama 26 minggu dan setelah melahirkan suami saya melarang saya untuk KB padahal saya ingin fokus dg ank pertama saya sampai si kecil cukup untuk mendapatkan adik. Jadi untuk menghindari hamil lg tanpa menggunakan kontrasepsi apa yg harus saya lakukan dok? 17 Jul 2014, 4:11
Dari : ninikkhumairoh
|
Jawaban
Hi Bunda, Kami akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.
Kutipan dari artikel dengan judul MEMILIH KONTRASEPSI: Berikut ini adalah uraian mengenai beberapa pilihan kontrasepsi yang bisa dijadikan referensi untuk bunda sebelum menjatuhkan pilihan pada satu jenis kontrasepsi : Kontrasepsi hormonal Kontrasepsi hormonal (progesteron) terkadang menimbulkan gangguan menstruasi. Meski penggunanya haid, darah yang keluar sedikit dan tidak teratur. Namun, dr Dwiana mengatakan, hal itu tidak berbahaya bagi kesehatan.
• Pil KB Pil KB dosis rendah adalah kontrasepsi yang aman untuk ibu menyusui karena mengandung hormon progesterone. Bila anda menginginkan kehamilan, penggunaan pil KB dapat dihentikan seketika.
Cuma, wanita pengguna pil KB harus taat waktu, yakni tidak boleh lupa meminum pil, setiap hari. Bila alpa, risikonya hamil. Karena itu, kontrasepsi ini kayaknya rada kurang diminati wanita aktif.
• Suntik KB suntik KB memiliki ‘masa suntik’ bervariasi. Ada per satu bulan. Ada pula per tiga bulan. Untuk KB suntik per satu bulan, wanita menyusui harus waspada: Jangan menggunakan!. Pasalnya, menurut dr Dwiana Ocviyanti SpOG (K), suntik KB satu bulan mengandung unsur estrogen.
• Susuk KB (implant) kontrasepsi hormonal yang aman untuk ibu menyusui karena mengandung progesteron, yakni susuk KB atau implant. Ini adalah kontrasepsi jangka panjang. Karena sekali ‘ditanam’ di bawah jaringan kulit, kontrasepsi ini akan berfungsi selama tiga tahun (satu batang), lima tahun (enam batang), dan tiga tahun (dua batang).
Kontrasepsi non hormonal Bagi kaum wanita yang tidak ingin dibuat repot dan bertanya-tanya tentang efek samping kontrasepsi hormonal, kontrasepsi non hormonal bisa menjadi pilihan berikut.
• IUD Dalam kelompok ini ada IUD. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) adalah sebutan lain IUD. Bentuk umum kontrasepsi ini adalah T.
Yang perlu diketahui, IUD dapat ‘ditanam’ di dalam rahim seorang ibu setelah enam minggu melahirkan. Bila belum menstruasi. Tak soal. IUD tetap dapat dipasang.
• Kondom
Kontrasepsi yang beredar dan mudah didapat adalah kondom. Walaupun program KB belum sepenuh hati mengakui kondom sebagai bagian dari program, jenis kontrasepsi ini belakangan semakin dikenal oleh masyarakat luas, sebagai alat penangkal HIV/AIDS.
Selain disuluhkan sebagai cara menjarangkan kehamilan, kondom juga disosialisasikan sebagai alat mencegah penularan penyakit menular seksual, termasuk HIV/AIDS.
Berikut ini jawaban dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda "Chr" dengan judul pertanyaan "ASI Eksklusif Bisa Menunda Kehamilan?" pada Tanya Dokter: Dok, bnr ga sh klo sy memberikan asi eksklusif pd anak mencegah kehamilan jika tdk KB???
dr. Tanti menjawab : Dear Bunda, Pemberian ASI kepada bayi juga merupakan KB alami pada seorang ibu setelah ia melahirkan dan sangat efektif dalam jangka 6 bulan setelah melahirkan. Ketika bayi menyusu, akan menimbulkan rangsangan pada puting susu dan mengirimkan sinyal kepada otak untuk memproduksi hormone prolaktin yang akan mencegah FSH dan GnRH untuk memproduksi sel telur sehingga tidak terjadi menstruasi. Metode KB alami ini hanya dapat dilakukan apabila: • Para ibu yang hanya memberikan ASI kepada bayinya tanpa adanya susu formula atau pengganti ASI lainnya. • Belum sama sekali mengalami menstruasi setelah ia melahirkan. • Bayi berumur kurang dari enam bulan setelah melahirkan. Cara melakukan KB alami dengan cara menyusui ASI tersebut adalah sebagai berikut: • Segera memberikan ASI setelah bayi dilahirkan. • Menyusui ASI sebanyak 6-10 kali sehari . • Hindari jangka waktu yang terlalu lama antara waktu menyusui bayi (setidaknya setiap 4 jam sekali pada waktu siang dan 6 jam sekali pada malam hari). • Hindari penggunaan menyusui dengan botol dan penggunaan empeng bayi (pacifier). • Jangan berikan makanan atau minuman pendamping ASI apapun jenisnya, hanya berikan ASI saja.
Link yang disarankan :
Jenis : Artikel
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Forum
|
Wa : 0815 1708 4333
|