|
|
panas/demam batita
rabu siang anak sy 2y1m tiba2 panas tinggi 39,4 sy kasih penurun panas, kamis siang sy bawa ke puskesmas terdekat. kt dkter radang. skrg sabtu, badan.anget 37,4 haruskah cek darah? 27 Jan 2017, 21:37
Dari : Almira Olga B
|
Jawaban
Hi Bunda,
Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.
Kutipan dari artikel yang berjudul "Catat Pertumbuhan dan Perkembangannya" : Perlu Bunda ketahui, pertumbuhan dan perkembangan adalah dua hal yang berbeda. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dari waktu ke waktu. Sedangkan perkembangan adalah berkembangnya fungsi mental, sosial dan psikomotornya (motorik kasar & motorik halus). Bisa Sendiri Dari beberapa Bunda yang memeriksakan buah hatinya ke Rumah Sakit, mereka mengaku kini bisa mengukur pertumbuhan dan perkembangan bayi sendiri. Jadi, Bunda tidak harus membawa bayi ke Rumah Sakit setiap bulannya. Mengurangi kunjungan ke Rumah Sakit, justru memperkecil kemungkinan bayi tertular virus. Di dalam Buku Kesehatan ini ada lembaran Growth Chart dan Milestone Chart yang dikeluarkan World Health Organization (WHO). Bunda hanya perlu mengukur berat badan, panjang badan dan lingkar kepala bayi setiap bulannya. Setelah itu masukkan ke dalam Growth Chart dan lihat grafiknya, apakah pertumbuhannya sesuai dengan usianya atau tidak. Bila Growth Chart digunakan untuk mengukur pertumbuhan bayi, Milestone Chart digunakan untuk memantau perkembangan bayi. Catat apa saja yang mampu dilakukan bayi, misalnya apakah ia sudah bisa membalikkan tubuhnya, merangkak, berbicara, dan lain sebagainya. Diskusi Dokter Biasanya setelah bayi mendapatkan imunisasi rutin dokter akan memeriksa Paspor Kesehatan si kecil dan melihat bagaimana pertumbuhan dan perkembangannya sesuai catatan Bunda. Bila kebetulan Bunda menemukan dokter yang tidak terlalu aktif, tanyakan apakah bayi Bunda memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang normal. Bila ditemukan adanya keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan biasanya dokter akan menanyakan ke Bunda bagaimana kecukupan gizi hariannya atau bagaimana keadaan lingkungan rumah. Bila diperlukan akan dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lain seperti cek urine, cek darah, dll. Setelah itu baru akan diputuskan dan dilakukan tindakan sebagai solusinya. Tips : - Bila Bunda mendapati grafik pertumbuhan si kecil menurun, cari informasi kebutuhan gizi sesuai usianya dan terapkan pada menu makanannya. Begitu juga bila Bunda menemukan perkembangan yang terlambat, stimulasi si kecil untuk mengejar keterlambatannya. - Bila dokter menemukan kejanggalan jangan langsung meminta bayi untuk dilakukan tes di laboratorium. Sabar dan lakukan Tanya jawab dengan dokter terlebih dahulu supaya dokter bisa mendiagnosis apa yang terjadi.
Berikut ini jawaban dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda Arnum Mayasari" dengan judul pertanyaan "Cara Mengatasi Gejala Step atau Panas Tinggi pada Anak" pada Tanya Dokter: selamat siang bunda... bunda.. mau tanya..bagaimana cara mengatasi anak apabila kena STEP..karena sebagian bunda merasa khawatir apabila si kecil mengalami gejala tersebut..minta di info juga untuk penanganan untuk konsumsi obatnya apa? dr. Tanti menjawab Dear Bunda, Step atau kejang pada kejang demam hanya terjadi akibat panas tinggi pada bayi 6 bulan sampai anak usia 5 tahun. Bila anak menjadi kejang bukan disebabkan oleh demam tinggi maka harus dipikirkan kemungkinan lainnya seperti epilepsi. Penyebab kejang itu sendiri harus segera ditangani. Bila anak Anda mengalami kejang, hal yang perlu diperhatikan adalah, jauhkan dari benda-benda yang bisa melukai anak, letakkan pada kasur atau bidang datar dan hindari dari benturan, tidak perlu menyisipkan sendok pada mulut karena dapat mengakibatkan penyumbatan aliran udara atau patahnya gigi karena menggigit benda keras. tidak perlu memegang atau mengikat anak, karena dapat melukai sendi-sendi pada anak tersebut. Setelah kejang terhenti segera bawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan perawatan selanjutnya. Bila anak cenderung mengalami kejang ketika demam, maka perhatikan suhu badan agar tidak menjadi tinggi (di atas 38 derajat celsius pada pemeriksaan rektal). Dapat menggunakan obat penurun panas sesuai dosis yang telah dianjurkan ketika anak mulai mengalami demam, berikan cairan atau minum agar membantu menurunkan panas dan tidak dehydrasi. Bila ingin memberikan kompres, maka berikan kompres air dengan suhu normal (tidak panas maupun es) pada daerah ketiak ataupun di balik lutut.
Link yang disarankan :
Jenis : Artikel
|
Jenis :
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Apoteker
|
Jenis :
|
Jenis :
|
Jenis :
|
Jenis : Forum
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Jenis : Tanya Apoteker
|
Jenis :
|
Jenis :
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Artikel
|
Jenis : Tanya Dokter
|
Wa : 0815 1708 4333
|