Hi Bunda,
Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.


Kutipan dari artikel yang berjudul "Mengapa Belum Sukses Promil?":1. Program hamil bukanlah proses instant, tetapi program hamil adalah suatu program dengan serangkaian proses pemeriksaan dan tindakan yang harus dijalani. Jadi bisa saja Bunda tidak langsung hamil setelah satu atau dua kali menjalani pemeriksaan. Setiap pasangan suami isteri berbeda masalahnya.

2.Sebenarnya tidak ada program hamil yang gagal, tetapi Bunda dan Ayah yang terlanjur menyerah karena pemeriksaan tidak hanya dilakukan sekali atau dua kali. Pemeriksaan-pemeriksaan berikutnya dilaksanakan sesuai dengan hasil pemeriksaan awal atau temuan awal dari keadaan Bunda dan Ayah, karena masalah kesuburan tergantung dari kedua belah pihak.

3.Penyebab menyerah atau berhentinya program hamil biasanya karena Bunda dan Ayah merasa bosan dan lelah dengan serangkaian pemeriksaan dan tindakan. Selain itu bisa jadi saran yang diberikan dokter tidak dijalankan, misalnya saja diminta turunkan berat badan tetapi Bunda malas untuk diet dan berolahraga.

4.Bunda malas bertanya saat kunjungan ke dokter juga bisa menjadi salah satu penyebab program hamil yang tak kunjung sukses. Mungkin segan bertanya ke dokter, Bunda malah bertanya ke teman yang sudah hamil. padahal permasalahan setiap pasangan suami isteri berbeda.

5.Bunda harus terbuka dengan dokter tentang masa lalu Bunda yang berhubungan dengan program hamil. misalnya saja merokok. Bunda jangan malu dan bilang bahwa Bunda merokok.

6.Penyebab lain yang cukup sering terjadi adalah double treatment. Maksudnya adalah Bunda dan Ayah melakukan saran dokter tetapi juga melakukan pengobatan alternative seperti pijat, minum jamu-jamuan, totok, dll.

7.Berhubunganlah tidak hanya pada masa ovulasi saja. Peluang hamil akan lebih besar bila Bunda juga berhubungan di luar masa ovulasi. Berhubunganlah setidaknya dua hari sekali.

8.Hindari stress. Ikhlaskan dan lepaskan segala tekanan tentang Bunda yang belum kunjung hamil. nikmati berhubungan dengan santai dan terbuka. Komunikasikan pada pasangan seks seperti apakah yang membuat Bunda nyaman.

9.Sabar. Sabar adalah kunci kesuksesan. Jangan berhenti berusaha karena Bunda tidak pernah tahu sedekat apa kesuksesan itu. Berusaha dan teruslah berdoa. Tidak ada usaha yang sia-sia.

Tidak ada hasil maksimal yang instant. Jalani program hamil Bunda dan Ayah dengan bahagia dan ikhlas. Jangan bandingkan dengan hasil orang lain. Semoga berhasil ya, Bun!

Tips:
-Jangan mudah berpindah-pindah dokter. Karena dokter akan melakukan pemeriksaan dari awal seperti yang Bunda dan Ayah telah jalani.


Berikut ini jawaban Dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " Riani Aziz " dengan judul pertanyaan "Melakukan hubungan intim ketika Promil" pada Tanya Dokter:

dokter; saya kn lg promil. saya sudah lakukan yg dokter sarankan. kalau saya sekarang melakukan sengaman untuk promil. brp hr lg kah saya melakukan sengamn kmbali dalam 1 minggu ini agar bsa cpt hamil.


dr. Tanti menjawab
Dear Bunda,
Untuk mendapatkan kehamilan, berhubungan intim sebaiknya dilakukan pada rentang masa subur. Bunda sebaiknya mengetahui rentang masa subur Bunda, pada saat-saat itulah dapat dilakukan hubungan intim agar sperma bertemu dengan sel telur. Di luar masa subur, Bunda dapat melakukan hubungan intim setiap 2 atau 3 hari sekali dalam 1 pekan.

Pada umumnya lama siklus menstruasi berkisar dari 21 hari sampai 35 hari. Apabila bunda memiliki siklus setiap 23 atau 25 hari maka masih dapat di katakan memiliki siklus menstruasi yang teratur, hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1. Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid.

Namun bila mendapatkan perdarahan beberapa kali di luar siklus atau sering mengalami keterlambatan bahkan tidak datang bulan dalam beberapa bulan, maka dapat menghitung masa subur dengan mengumpulkan data dari 6 bulan terakhir. Bila siklus haid tidak teratur :

Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan (6 siklus). Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat ini hingga hari pertama haid berikutnya. Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.