Ikutan sharing juga yah, anak ku umurnya 2 tahun. Saya ibu pekerja, hanya ada waktu bermain dengan anak di malam hari saat hari kerja. Saat saya ada di rumah perilaku anak saya berubah total. Minta digendong dan ditemani saat bermain atau menonton tv. Apakah itu juga perilaku anak yang tidak mandiri atau hanya cari perhatian dari mama nya saja ?
Karena dia anak pertama, saya memang inginkan dia untuk mandiri.
Ikut sharing...rasanya wajar jika sang anak akan lebih caper melihat mamanya pulang. Artinya, ia punya relasi yang bagus dengan mamanya. Saya juga mengalami hal yang sama dan banyak teman bercerita tentang hal yang sama.
Yang dapat saya bagikan adalah, berikan pelukan, ciuman, temani sesaat agar si anak dapat melepaskan rasa rindu kepada Bundanya. Setelah itu, tetap dorong dan dampingi si kecil untuk melakukan hal-hal yang bisa ia lakukan sesuai usianya. Dengan demikian, langkah ini membiasakan si kecil untuk tetap mandiri, sekalipun Bunda ada di dekatnya.
ikutan sharring donk ... anak lelaki ku saat ini usia nya 1 tahun 11 bulan, manja nya luar biasa, dikit-dikit minta gendong,sering nangis,dll. yah maklum sich, saya ngga membiasakan dia keluar rumah, mungkin karena itu yah dia jadi super manja. harapan saya sich nanti kalo dia tahun depan udah mulai masuk sekolah, dia bisa jadi mandiri. saya malah sempat berpikir untuk membawa dia ke psikiater anak, tau dech ada apa enggak, soalnya anak nya susah di bilangin, gampang pemarah pulak. saya ampe pusing di buat nya tapi lebih dari itu sich anak nya juga suka bikin kita tertawa karena dia suka meniru-niru gaya orang dewasa di rumah.
Saat masih kecil, anak ibu juga perlu tantangan. Apalagi sebagai anak laki-laki, ia akan menjadi seorang suami yang harus menjadi orang yang kuat dan siap menghadapi tantangan.
Oleh karena itu, cara menyiapkan si kecil agar tidak takut dengan tantangan di masa depan adalah dengan lebih sering memberikan tantangan. Sangat sederhana. Mulailah agar si kecil mau berdiri sendiri saat ia belajar jalan dan sering jatuh.
Saat tumbuh kembang anakmencapai usia 3 atau 4 tahun, ibu bisa memberikan tantangan dengan membelikan sepeda dan ajarkan si kecil agar mau berani bersepeda. Ikutkan si kecil kursus berenang. Semua tantangan tersebut akan membuat si kecil siap menghadapi tantangan baru ketika dewasa nanti.
Mengajarkan Kasih Sayang Terhadap Sesama
Saat dewasa nanti, ia akan menjadi kepala rumah tangga. Ia akan menjadi tulang punggung istrinya. Hal itulah yang membuat ibu perlu mengajarkan bagaimana memberikan kasih sayang terhadap sesama, terutama kepada perempuan.
Kebanyakan anak laki-laki merasa lebih kuat dan lebih berkuasa daripada perempuan. Hal tersebut membuat anak laki-laki cenderung superior. Jika ibu tidak bisa memberikan pemahaman yang tepat, maka anak ibu akan tumbuh menjadi pribadi yang merendahkan orang lain, terutama perempuan.
Untuk itu, peran ibu dalam tumbuh kembang anak itu penting terutama untuk membuatnya menyadari bahwa semua orang tua sama entah itu laki-laki atau perempuan. Pelajaran ini harus ibu beri tahu sejak dini.
Mengajarkan Ilmu Agama
Selain pemimpin keluarga, anak laki-laki ibu juga suatu saat nanti mempunyai kewajiban untuk mendidik dan memberikan contoh yang baik untuk istri dan anak-anaknya. Oleh sebab itu, sedini mungkin ibu harus kenalkan anak laki-laki ibu dengan agama.
Mulailah dengan hal yang sederhana. Ajarkan agar si kecil mau ikut shalat setiap kali waktu shalat tiba. Jika anak ibu masih berusia di bawah 7 tahun, ajaklah dengan lemah lembut. Namun, jika usianya sudah mencapai 7 tahun, ibu sebaiknya sedikit lebih keras agar ia mau menjalankan perintah agama.