SITE STATUS
Jumlah Member :
253.413 member
user online :
2137 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Bayi

Puasa sambil menyusui...boleh gak yaa...

New Topic :  
27-08-2008 06:40:51 ke: 1
Jumlah Posts : 123
Jumlah di-Like : belum ada like
Ada artikel bagus menyangkut hal ini. Semoga bermanfaat :)   ASI LANCAR WALAU BERPUASA
sumber : tabloid nakita

Jangan khawatir bayi akan kekurangan ASI, karena pada
dasarnya puasa hanya mengubah jadwal makan.

Selama bulan Ramadan, ibu menyusui sebenarnya bebas
memilih untuk berpuasa atau tidak. Jika memilih tidak,
kebanyakan beralasan bahwa puasa sebulan akan
menurunkan produksi ASI. Seperti yang kita tahu, ASI
harus selalu lancar agar dapat memenuhi kebutuhan
nutrisi sang bayi. Alasan lainnya, kegiatan menyusui
yang menguras tenaga akan membuat ibu makin lemas dan
tak kuat berpuasa. Maklumlah, beberapa saat setelah
menyusui biasanya ibu merasa lapar, bukan?

Semua kekhawatiran itu wajar saja adanya, tapi
sebenarnya tak beralasan sama sekali. Seperti
dikatakan dr. Etiza Adi Murbawani, M.Si., secara
klinis, kegiatan puasa hanya mengubah jadwal makan.
Yang berubah hanya waktu makannya saja, kok.
Sementara, asupan makanan yang dikonsumsi ibu menyusui
selama berpuasa bisa dibuat sama dengan saat tidak
berpuasa, yaitu gizi seimbang dengan komposisi 50%
karbohidrat, 30% protein, dan 10-20% lemak.

TAMBAH KALORI

Hanya saja, tambah staf pengajar pada Program Studi
Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro,
Semarang ini, ibu menyusui membutuhkan kalori yang
lebih besar. "Untuk memproduksi ASI se-banyak 850 cc,
ibu perlu menambahkan kurang lebih 1000 kalori dari
kebutuhan wanita dewasa normal. Semua itu diperlukan
untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI,
sekaligus memulihkan kesehatan usai persalinan."

Dengan berpatokan pada angka kebutuhan tersebut,
selama berpuasa, ibu hanya perlu mengubah jadwal makan
saja. Jika ibu menyusui terbiasa makan dengan porsi
sedikit tapi sering, maka di bulan Ramadan porsi yang
sedikit itu harus ditambah. Alasannya, acara makan
berat di bulan tersebut cuma dilakukan pada saat
berbuka dan sahur. Etiza menganjurkan untuk menyantap
dulu makanan pembuka yang manis-manis guna menghindari
mual. Setelah salat Magrib, barulah mengonsumsi
makanan berat.

Jika ibu tak dapat sepenuhnya menambah porsi dalam
sekali makan, maka yang dapat dilakukan adalah
mengganti satu kali makan berat porsi normal dengan
dua kali makan berat porsi kecil. Caranya, saat
berbuka puasa, mulailah dengan makanan pembuka lalu
salat Magrib. Usai salat Magrib, lanjutkan makan besar
dengan porsi kecil. Setelah itu ibu melakukan salat
Tarawih. Selesai salat, ibu menggenapi makan besarnya
dengan porsi kecil kedua. Dengan demikian, kebutuhan
porsi makannya tetap terpenuhi di waktu berbuka.

PERBANYAK CAIRAN

Sejak waktu berbuka hingga sahur, Etiza menyarankan
agar ibu menyusui banyak-banyak meneguk cairan.
"Cairan itu bisa berasal dari air putih, buah-buahan,
dan susu."

Khusus susu, Etiza sangat menganjurkan ibu menyusui
untuk mengonsumsinya. Kandungan kalsium pada susu
sangat berguna untuk kebutuhan ibu dan bayi. "Namun,
jangan langsung minum susu begitu tiba waktu berbuka
karena dapat menyebabkan mual. Sebaiknya susu diminum
setelah menyantap makanan kecil. Satu gelas lagi
diminum menjelang tidur malam. Kemudian satu gelas
lagi saat sahur." Jika tetap terasa mual, disarankan
untuk minum susu kedelai.

BARENGI ISTIRAHAT

Kala berpuasa, jika ibu merasa sangat lemas sehabis
menyusui, maka beristirahatlah. Entah dengan cara
tidur atau sekadar relaks menenangkan pikiran. Ingat,
sukses tidaknya menyusui, salah satunya dibarengi
dengan pikiran yang tenang dan positif. "Kalau ibu
menyusui yang berpuasa yakin tak akan merasa lemas,
maka ia tak akan lemas. Dan jika ia yakin bisa
memberikan ASI selama puasa, maka ASI-nya juga akan
keluar terus."

Apalagi pengeluaran ASI juga dipengaruhi oleh isapan
bayi. Semakin sering diisap, produksinya akan semakin
banyak. Jadi, bila selama puasa ibu tetap rajin
menyusui, ASI akan tetap lancar.

Menurut Etiza, ASI yang tak keluar penyebabnya lebih
sering berkaitan dengan kondisi psikis ibu semisal
stres. "Justru kalau di bulan puasa ibu banyak
beribadah dan berdoa dengan tenang sembari tetap
menyusui dan yakin kegiatan puasa tak akan menghalangi
pemberian ASI, niscaya kandungan dan jumlah ASI tak
akan berpengaruh pada bayi. ASI tetap akan lancar."

Ingat lo, mendapatkan ASI adalah hak bayi. Jadi,
dahulukan kepentingannya. Bagaimanapun, berpuasa bagi
ibu menyusui adalah pilihan. Jika tidak sanggup
menjalaninya, ibu dapat menggantinya dengan bentuk
ibadah yang lain. Namun, jika tetap ingin menjalani
keduanya, ikuti kiat tadi. Kuncinya cuma asupan gizi
yang baik dan tepat, juga pikiran yang positif.
CONTOH MENU DAN JADWAL MAKAN SELAMA PUASA

SAHUR:

* 1 gelas susu

* 1 porsi nasi putih

* 1 porsi ampela ati masak kecap

* 1 porsi urap sayuran

* 2 potong tempe bacem

* Potongan buah mangga atau sebuah jeruk pontianak
ukuran besar

* 3 gelas air putih

BUKA PUASA:

- Pukul 18.00 (setelah bedug tanda buka puasa)

* 1 gelas teh manis

* 1 kroket ragut atau camilan berkarbohidrat

* 1 gelas jus semangka atau jus pepaya

- Pukul 19.00 (setelah salat Magrib)

* 1 gelas susu

- Pukul 20.30 atau 21.00 (setelah salat salat Isya dan
Tarawih), makan malam terdiri atas:

* 1 porsi nasi putih

* 1 porsi daging sapi bumbu bali atau masakan daging,
ayam, dan ikan lainnya

* 2 tahu goreng atau tempe goreng tepung

* 1 porsi tumis kacang panjang dan tauge atau capcay

* 1 buah apel atau pisang

- Pukul 22.00 (menjelang tidur)

* 1 gelas susu

Catatan:

* Tambahan sekitar 300-500 kalori setiap hari dapat
diperoleh dengan cara minum teh manis atau mengonsumsi
makanan pembuka yang manis seperti semangkuk kolak
pisang atau segelas es cendol yang bernilai 280-300
kalori. Dengan begitu, kebutuhan kalori yang sangat
penting bagi ibu menyusui tetap dapat terpenuhi.

* Di waktu berbuka sampai menjelang tidur, ibu
menyusui sebaiknya mengonsumsi air putih sebanyak yang
mampu dilakukan. Begitu pun saat sahur
 
   
27-08-2008 07:51:20 ke: 2
Jumlah Posts : 26
Jumlah di-Like : belum ada like
mau ikut nimbrung nih....hehehe.....sebenernya aku juga bingung deket bulan Ramadhan, bingung antara puasa atau ga,soalnya aku juga masih ngasih ASI dan sekarang Thoriq umur 7 blnan,tapi menurut suami kalau kita niat dan berdoa kepada ALLAH Inshallah pasti kita bisa. Yang penting kita berdoa dan berusaha.....:)   Salam manis Bunda Thoriq
   
28-08-2008 00:48:58 ke: 3
Jumlah Posts : 1000
Jumlah di-Like : belum ada like
tks info artikelnya ya bunda... insya Allah niat baik kita akan berdampak baik dalam kehidupan kita dunia & akhirat.aminn.... salam manis, Bunda Nenni & Zahwa
   
28-08-2008 07:24:04 ke: 4
Jumlah Posts : 9
Jumlah di-Like : belum ada like
 Sip dah.... makasih infonya bunda.."Dek Orlin, ikut puasa ya. Latihan dari kecil"
   
28-08-2008 08:20:58 ke: 5
Jumlah Posts : 162
Jumlah di-Like : belum ada like
halow bunda Moh Thoriq Aku setuju banget deh sm suami bunda. Selama kita yakin dan percaya.. Allah akan memberi kemudahan.. (taon lalu aku tetap berpuasa sambil ngasih ASI anakku yg baru 7bln). Yakin deh bahwa puasa ga akan membawa dampak buruk bagi kita apalagi bagi anak. Insyaallah.. SAlam kenal, Bunda Faran
   
29-08-2008 03:29:58 ke: 6
Jumlah Posts : 58
Jumlah di-Like : belum ada like
OK deh..kalo bunda2 puasa..aku juga puasa dehh... aku juga yakin deh kalo begitu..daffa sayang, mama puasa yah..
   
02-09-2008 03:22:13 ke: 7
Jumlah Posts : 123
Jumlah di-Like : belum ada like
Alhamdulillah, puasa hari pertama kemarin lancar. Yaa... emang sih, berasa laper & haus. Ya iyalah masa ya iya dong. namanya juga puasa . Hmmm bedanya, mulut berasa pahit. Alhamdulillah juga, acara pompa memompa ASI berjalan seperti biasanya. Malah, kenceng bgt, tp kemaren mompa dibatesin waktu (udah mepet jam 4 sore, mo pulang euy) jadi cuman dapet 300 ml. Sampe rumah, netein Apip, sempet rada khawatir, krn dia sempet yg nolak2 gitu. Dalam hati, semoga aja, dia masih kenyang, bukan karena rasa ASI yg berubah aneh (mungkin juga sih). Pas netein si Kiki, Alhamdulillah, ga ada penolakan. Hehe... laper kali dia ya .   Semoga aja, bisa kuat sampe 1 bulan penuh (karena aku KB suntik, jd blm dapet haid nih. ssssssstttt !!!)   Malem puasa pertama, diniatin puasa barengan sama si kembar. Nak, ikutan puasa ya.. doain Ibu biar kuat, biar kalian jd anak yg sholeh. Amiin... Cuman, yg agak keteter, huhuhuuuu  Ibadah tadarusannya. Duh, sampe rumah langsung super sibuk euy, ngurus 3 Batita. Semoga jadi Ibadah juga.   O iya, malemnya, aku makan sampe 4 kali loh, trus, minumnya ga keitung. Jadi makan, buka puasa, sebelum tidur, trus makan sahur 2 piring . Hehehe... laper apa doyan???   Met Ibadah Ramadhan ya semuanya....
   
02-09-2008 13:45:43 ke: 8
Jumlah Posts : 2
Jumlah di-Like : belum ada like
saya member baru niy.. salam kenal.. sekarang saya ikut berpuasa,sambil tetap menyusui my baby yg berusia 7bln. walo udah MPASI,tapi talitha (putri saya) tetep pengennya asi, susu botol ga mau.. 2 hari ini agak lemes banget puasanya.. talitha lagi banyak2nya nen.. wahh.. dan saya tuh bukan yang bis amakan banyak juga.. jadi butuh banyak masukan niy thx
   
03-09-2008 00:46:54 ke: 9
Jumlah Posts : 909
Jumlah di-Like : belum ada like
Hai Febriska... Salam kenal dari sesama warga Bandung hihihi   Setau saya sih untuk ibu hamil dan menyusui, puasa itu tidak wajib. Kalo emang tubuh kamu gak kuat puasa sambil tetap menyusui anak (apalagi kalo ASI Exclusif) ya sebaiknya jangan berpuasa dulu daripada kamu jadi sakit atau malah asupan gizi ASI anak jadi berkurang..   Berikut artikel yang aku nemu artikel yang mungkin bisa dijadikan referensi :D   Salam, Erina   http://karodalnet.blogspot.com/2008/08/puasa-bagi-ibu-menyusui.html   PUASA BAGI IBU MENYUSUI   Wanita yang sedang hamil dan/atau menyusui diperbolehkan tidak berpuasa jika dikhawatirkan akan mengakibatkan terganggunya kesehatan, baik itu akan berpengaruh pada anak yang dikandung maupun pada wanita yang sedang mengandung. Hal ini tentu tidak bisa dilepaskan dengan hasil konsultasi dari pakar medis yang menangani kehamilan tersebut. Jika memang "menurut perspektif medis" berpuasa tidak berbahaya bagi kesehatan wanita tersebut, maka sebaiknya tetap berpuasa. Akan tetapi jika puasa dikhawatirkan membawa dampak yang membahayakan kehamilan maupun ibu yang mengandung, maka diperbolehkan tidak berpuasa.
Mengenai fidyah dan qodlo puasa, berikut pendapat beberapa ulama terkait wanita hamil atau menyusui:

1. Jika ia khawatir puasa dapat membahayakan kesehatannya atau kesehatan anaknya, maka boleh tidak berpuasa dan wajib meng-qadla di luar Ramadlan tanpa membayar fidyah.
2. Jika ia khawatir puasa dapat membahayakan kesehatan anaknya saja dan tidak membahayakan dengan kesehatannya sendiri, maka boleh tidak berpuasa dan wajib meng-qadla. Selain itu, sebaiknya juga membayar fidyah. Ini adalah pendapat Imam Syafi'i. Sementara Imam Hanafi berpendapat harus qadla dan tidak diperbolehkan membayar fidyah saja.
3. Dalil yang memperbolehkan tidak puasa bagi wanita hamil atau menyusui diqiyaskan dengan orang yang sedang sakit dan musafir (orang yang dalam perjalanan). Juga berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang menyatakan bahwasanya Allah memperbolehkan kepada musafir untuk tidak berpuasa, qashar dan jamak sholat. Begitu juga bagi orang yang sedang hamil dan menyusui, diperbolehkan tidak berpuasa (H.R. Ahmad dan Ashab al-Sunan dari Anas bin Malik). Justru sebaiknya wanita hamil atau menyusui tidak berpuasa apabila puasa tersebut mengakibatkan terganggunya kesehatan ibu yang sedang hamil dan janin yang dikandungnya.
4. Ibnu Umar dan Said bin Jubair (Sahabat) menyatakan diperbolehkannya membayar fidyah saja tanpa harus meng-qadla. Karena qadla itu sendiri dibatasi sampai sebelum datangnya Ramadlan berikutnya. Jika sampai tahun berikutnya tetap tidak bisa meng-qadla puasa karena menyusui, maka boleh (baca: cukup) membayar fidyah saja

Sumber: http://forum.kotasantri.com
   
   
03-09-2008 07:00:56 ke: 10
Jumlah Posts : 30
Jumlah di-Like : belum ada like
Setujuuuuu sama bunda thoriq, saya juga ikutan puasa koq walaupun sekarang lagi hamil 7 bulan. Oma-nya Bagas sih agak2 kuatir juga kalo saya ikut puasa, soalnya  2 bulan yg lalu baby yg diperut agak kurang beratnya, tp skrg dah normal. Tapi opa-nya bagas ngeyakinin kalo kita niatnya kuat buat ibadah InsyaAllah akan lancar2 aja, " pasrahin aja semuanya sama Allah, yang penting kita terus berusaha" begitu kata opa-nya bagas, he...he...he...
   
Previouspage 1  2   
atau login dengan Facebook Anda