Gangguan menstruasi
Gangguan menstruasi |
Oleh :
|
|
Assalamualaikum dok,
Saya Nova ingin bercerita. Semenjak pertengahan tahun 2015, saya pernah nggak haid 3bulan lebih dan saat mau cek ke dokter kandungan, saya kecelakaan sehari sebelumnya. Jadi setelah saya sembuh, saya langsung ke dokter kandungan,dicek rahimnya katanya nggak papa. Dan dokter bilang sy gak mens" karena perubahan hormon. Sy mengambil rawat jalan, dan diberi obat norelut setiap bulan diminum mulai tgl 4. Dan berangsur" membaik, namun sy pernah lupa telat sehari gak minum. Jadi dokter mengubah tgl minum jadi tgl 5 setiap bulan. Saya minum smpe 2016 bulan Maret. Setelah itu saya udah merasa mendingan, dan lancar. Sy udah gak melanjutkan lagi ke dokter dan minum obat norelut takutnya saya ketergantungan dengan obat. Nah, semenjak itu smpe sekarang udah kira" 40 hari saya gak menstruasi bu.. Apa yg hrus saya lakukan?? Apakah sy harus minum obat norelut lagi atau bagaimana? Mohon solusinya bu... Terimakasih... |
|
|
|
dr. Tanti menjawab |
|
|
Dear Bunda, Gangguan siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh banyak hal, beberapa diantaranya adalah adanya stress, penurunan berat badan yang drastis, "over exercise" maupun disebabkan keadaan lain seperti adanya penyakit. Bila tidak ada penyebab organik lainnya, maka stress dapat dicurigai sebagai pemicu terjadinya gangguan siklus menstruasi. Pada umumnya gangguan siklus menstruasi ini adalah tidak adanya menstruasi (Amenorrhoea). Hal ini dapat berhubungan dengan adanya hormon yang dilepaskan saat keadaan stress dan menekan fungsi-fungsi tubuh lainnya sehingga tidak bekerja seperti biasanya. Untuk mengatasi hal ini, dokter dapat memberikan terapi hormonal untuk mengatur siklus menstruasi. Pemberian obat hormonal dapat diberikan selama satu siklus ataupun beberapa siklus untuk mendapatkan pola perdarahan yang regular. Bunda sebaiknya dapat mengatur pola makan yang sehat juga olahraga dan istirahat yang seimbang. Dengan keseimbangan gaya hidup yang baik maka ritme tubuh dan stress yang di hadapi tubuh dapat teratasi dengan baik sehingga diharapkan fungsi-fungsi hormonal dapat terjadi dengan baik. Bila setelah diberi terapi namun masih mengalami gangguan menstruasi, maka sebaiknya kembali kepada dokter untuk follow up dan pemberian terapi yang tepat.
|
|
|
|
|
Bagaimana menurut Anda mengenai jawaban ini? Silahkan sampaikan komentar Anda.
Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman
|