meimey(0)

Dear Bunda,

Konsistensi dan warna feses bayi bervariasi. Awal kehidupan seorangg bayi yang meminum ASI, warna kotoran bayi bervariasi dari kuning-kuning kehijauan, konsistensinya "creamy" (tidak terlalu kental ataupun cair). Warna kotoran bayi yang meminum ASI bergantung dari ASI yang Ia minum. Kotoran berwarna kehijauan atau kuning hijau bila bunda hanya memberikan ASI awal "foremilk" yang mengandung banyak kalori sedangkan "hindmilk" atau ASI akhir mengandung banyak lemak. Pastikan Bunda menyusui dari awal hingga payudara menjadi kosong agar nutrisi secara lengkap dikonsumsi oleh bayi Anda. Selain itu, bayi yang menyusu ASI dapat menghasilkan kotoran bayi yang berjumlah sedikit atau tidak ada sama sekali sampai 3-5 hari karena ASI terserap dengan baik tidak menyisakan ampas. Ada juga bayi yang memiliki ciri BAB 3-4 kali sehari ataupun beberapa saat setelah ia meminum susu. Bayi yang memiliki BAB jarang hingga 7 hari pun juga ditemui. Selama berat badannya meningkat dengan baik maka pola BAB ini tidak menjadi masalah.

 

Bayi yang menyusu susu formula, kotorannya berwarna coklat terang-coklat-coklat kehijauan, dan berkonsistensi seperti pasta (lebih kental seperti selai kacang). Bayi yang menyusu susu formula juga kerap mengalami kesulitan BAB yaitu konstipasi. Bayi dapat mengedan keras dan rewel serta merasakan nyeri karena tinja yang padat dan sulit keluar.

Saat buang air besar ataupun menjelang buang air besar wajar bila seorang bayi agak rewel atau menangis, belum tentu ia mengalami konstipasi terutama bila Bunda menemukan BAB nya mudah untuk keluar. Bayi juga wajar ditemukan sedang mengedan. Lakukan pemijatan pada daerah perut yang dikhususkan untuk bayi agar membantu BAB lancar. Pijat atau sentuh dengan lembut daerah perut dengan gerakan memutar searah jarum jam berulang kali. Akhiri dengan gerakan mengayuh sepeda, peganglah ujung kaki bayi dan mulai menggerakkan seperti mengayuh sepeda. Gerakan-gerakan ini dapat menenangkan bayi dan membantu melancarkan BAB.

Bila bayi mengalami masalah pencernaan dan mengalami diare, kembung dan kotoran cair bercampur busa atau lendir, maka sebaiknya memeriksakan bayi Bunda pada dokter.