Masalah ASI, alergi susu sapi dan Baby Blues
Masalah ASI, alergi susu sapi dan Baby Blues |
Oleh :
|
|
assalamu'alaikum wr wb
dokter, saya membaca artikel anda di internet... saya tertarik dgn pembahasan anda mengenai apakah asi ibu kurang??
hal tersebut pernah saya alami ketika saya melahirkan bayi saya pd 30 april 2011 kemarin.
ceritanya begini dokter, sebelum saya hamil, saya melakukan operasi fibroadenoma mamae di kedua payudara saya, jmlhnya sangat byk. di payudara sebelah kiri ada 15 tumor (paling besar diameter 4cm, yg lain kecil), di payudara kanan ada 7 tumor. 3 bulan setelah operasi, saya konsultasi ke dokter bedah yg telah mengoperasi saya dan dokter kandungan untuk menanyakan apakah saya boleh hamil dlm wkt dekat atau tidak? beliau membolehkan untuk segera hamil. akhirnya 1 bulan kemudian saya hamil...alhamdulillah...
namun saya agak bimbang apakah nnt saya bisa menyusui? karena setelah operasi payudara lebih kecil dr sebelumnya bahkan efeknya payudara kecil dan cekung (karena banyak daging yg diambil)... tp lambat laun payudara saya kembali cembung namun tidak sebesar dulu pada saat belum operasi tumor.
9 bulan kemudian saya melahirkan, pada saat saya melahirkan dengan cesar karena ketuban pecah dan ditunggu 36 jam pembukaan baru pembukaan 4 akhirnya dilakukan operasi. pada waktu itu, rmh sakit tidak menerapkan IMD pdhal saya sdh bilang, namun bayi diberikan sufor selama 2 hari, pada hari kedua saya baru dipertemukan dengan bayi saya. tentunya asi saya belum keluar.... asi saya keluar pada hari keempat, namun sufor msh diberikan.
setelah pulang dr RS, begitu sampai rumah saya mengalami babyblues..... saya merasa khawatir yg berlebihan pd diri saya, apakah nnt saya bisa merawat bayi saya, apakah bayi saya sehat, apakah bayi saya bisa bertahan hidup (krn saya trauma dulu saya pernah melahirkan dua putri kembar namun meninggal semua).ditambah saya sangat tidak suka sama pembantu saya, saya takut pembantu saya akan melukai bayi saya. akhirnya saya minta ditemani kedua orang tua saya dan bergatian dengan kedua mertua saya (kebetulan saya tinggal beda kota dengan kedua ortu dan mertua saya). namun justru inilah yang menjadi masalah bagi saya dan anak saya.
ketika bayi saya susui, sdh lama saya susui tp msh menangis mnt asi lg, terus selama sehari semalam saya tdk tidur krn bayi terus mnt minum, kemudian orangtua saya bilang kalo asi saya kurang harus diberikan sufor. saya ngotot tdk mau memberikan sufor krn saya ingin sekali asi eksklusif. mulai saat itu diotak saya terngiang2 kalo asi saya kurang, asi saya kurang terus terngiang2.... akhirnya sufor saya berikan. tp begitu dikasih sufor bayi saya bisa tidur nyenyak.alhasil saya patah semangat dan rencana asi eksklusif gagal saya berikan. setelah sufor dimimunkan produksi asi jd menurun.
2 minggu berlalu bayi saya masih jg rewel padahal mnm sufro sdh banyak bahkan melebihi ukuran untuk bayi baru lahir, tidurnya cuma sebentar sebentar, sering kagetan, nafasnya grok2, keluar air mata+kotoran dr mata, telinga bagian belakang nyenyehen (istilah orang jawa), pusarnya basah warnanya kuning kyk infeksi, tiap malam selalu nangis mnt gendong. saya tambah depresi berat, saya sering nangis....
kemudian saya konsultasikan bayi saya ke dokter anak, dokternya bilang kalo anak saya alergi, jd susunya hrs diganti yg HA (awalnya saya pake enfamil A+), kmdian saya pulang tp susu tdk saya ganti, saya msh blm percaya. ternyata anaka saya jg msh blm sembuh. usia bayi 1 bulan saya konsultasikan lagi ke dokter anak, beliau meminta untuk segera ganti yg HA, akhirnya saya ganti susu yg Nan HA.alhamdulillah langsung ada perbaikan. sekarang usia anak saya 17 bulan dan msh mnm NAn HA2....
yang ingin saya tanyakan :
1. apakah memang benar asi saya kurang dokter? (krn kl ga dimimun 4 jam sdh bengkak)
2. apakah operasi tumor payudara mempengaruhi produksi asi?
3. bolehkah minum obat agar asi banyak (spt moloco)?
4. bagaimana mengatasi alergi pada bayi?
5. apa yang harus saya lakukan bila nnt saya punya anak lagi, bagaimana caranya agar saya bisa berhasil memberikan asi ekslusif pada bayi saya?
6. bagaimana caranya mengatasi sindrome babyblues?
|
|
|
|
dr. Tanti menjawab |
|
|
Dear Bunda,
Pasca operasi FAM atau tumor jinak pada payudara memang akan menyebabkan berkurangnya jaringan ataupun kelenjar pada payudara anda. Namun janganlah khawatir karena di dalam payudara Anda masih sangat banyak kelenjar yang dapat memproduksi ASI sesuai fungsinya. Produksi ASI akan bertambah jika kebutuhan akan ASI juga bertambah. Produksi ASI juga bergantung dari rangsangan menghisap dari mulut bayi, susukan ASI dari kedua payudara Anda pada bayi Anda sesering mungkin untuk membantu menambah produksi ASI. Lakukan pijatan lembut atau membantu memeras payudara Anda dengan tangan saat bayi menyusu bila hisapannya semakin melambat. Diantara waktu menyusu ASI, Anda juga dapat memompa ASI Anda , kosongkan kedua payudara Anda dan simpan ASI dengan baik di dalam lemari pendingin atau freezer. ASI perasan ini dapat Anda berikan di saat bayi Anda masih lapar sedangkan ASI di dalam payudara bunda telah habis (sebaiknya memberikan ASI perasan menggunakan sendok agar bayi tidak bingung puting). Memeras ASI juga dapat di lakukan sekitar 10-15 menit setelah menyusui bayi, untuk membantu mengosongkan kedua payudara, agar produksi ASI dapat maksimal untuk persediaan di waktu berikutnya. Bayi Anda akan selalu lapar dan bertambah lapar dibandingkan keadaan ia baru dilahirkan. Beberapa minggu setelah dilahirkan, permintaan bayi terhadap susu akan meningkat, Ia akan sering menangis dan lapar, hal ini normal dan bukan berarti persedian susu Anda sedikit, namun memang ia dalam masa pertumbuhan dan menginginkan susu yang lebih dari sebelumnya. Berikan ASI setiap kali ia menangis dan pastikan bayi Anda benar-benar kenyang sebelum ia tertidur nyenyak. Bila bayi Anda mulai mengantuk dan memperlambat hisapan susu nya, segera pindah posisi untuk menyusu dari payudara sebelahnya agar dapat terkosongkan dengan baik , bayi pun menyusu sampai kenyang. Setelah bayi kenyang, pastikan Anda menegakkan posisi menggendong dan menepuk punggungnya dengan lembut sampai ia bersendawa dan tidak ada udara yg tertinggal di dalam lambungnya (mencegah rasa nyeri dan gumoh atau muntah). Setelah itu, Anda dapat mencoba memompa kedua payudara Anda kembali setelah 10 menit untuk memastikan telah benar-benar kosong.
Apabila bayi anda sering menangis dan rewel, pastikan apakah ada penyebab lain sehingga bayi anda terus menangis, ataukah memang ia menangis karena lapar. Bila anda curiga ada penyebab lain, maka bawa bayi anda pada dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Namun perlu diingat sekali lagi, bayi anda akan lebih sering merasa lapar dan menangis sampai kira-kira umur 6 bulan ketika ia sudah mulai lebih teratur dalam waktu tidur dan menyusu.
Syndrom baby blues dapat terjadi pada ibu usai melahirkan sampai minggu ke –tiga setelah melahirkan, hal ini ditandai oleh adanya rasa sedih yang tidak beralasan, rasa lelah yang lebih dari biasanya, menyalahkan diri sendiri, bahkan menangis. Hal ini biasanya akan hilang dengan sendirinya dan tidak membutuhkan pengobatan, dukungan dan kasih sayang dari anggota keluarga sangat membantu sang Ibu dalam mengatasi syndrome baby blues. Apabila gejala sedih, menangis, putus asa dan gangguan mood terus berlanjut lebih lama dan lebih buruk dari itu, maka kemungkinan sang ibu mengalami gangguan depresi dan memerlukan bantuan dokter untuk mengatasinya. Rasa cemas, sedih dan kekhawatiran dapat mempengaruhi keseimbangan hormonal seorang ibu yang sedang menyusui, sehingga dapat juga menghambat produksi ASI.
Anda dapat mengikuti kursus dan konsultasi menyusui pada klinik laktasi yang biasanya terdapat di rumah sakit di daerah Anda.
Perhatikan Asupan nutrisi bunda, pastikan Anda tidak mengalami dehydrasi dan selalu mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Lakukan istirahat yang cukup, tidurlah ketika bayi Anda tidur, agar Anda tidak kelelahan dikarenakan sering bangun di malam hari. Apabila Anda ingin mengkonsumsi suplemen pendukung ibu menyusui, pastikan suplemen tersebut aman untuk dikonsumsi dan mempunyai izin dari BPOM. Suplemen tersebut biasanya mengandung vitamin B ataupun vitamin B12, meskipun belum ada hasil penelitian yang pasti tentang kegunaannya dalam produksi ASI, namun telah lama digunakan oleh para ibu yang menyusui.
Masalah alergi, keadaan ini dikarenakan oleh tubuh yang membuat antibody dan menyebabkan reaksi terhadap zat tertentu. Tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan alergi, pengobatan dilakukan untuk mengurangi gejala atau reaksi yang ditimbulkan oleh alergi. Yang harus dilakukan adalah, menghindari zat yang menyebabkan alergi tersebut agar tidak terjadi reaksi alergi.
Demikian jawaban saya, semoga dapat membantu.
|
|
|
|
|
Bagaimana menurut Anda mengenai jawaban ini? Silahkan sampaikan komentar Anda.
Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman
|