Di rumah, Ghaza 3,5 tahun selalu dianggap sebagai anak yang agresif dan mau menang sendiri, nggak seperti abangnya yang penurut. Kalau diberi tahu dan nggak setuju, Ghaza akan tetap pada pendiriannya yang dia pikir benar. Ghaza juga suka nggak mau mengalah. Kadang-kadang kelakuannya bikin aku sakit kepala juga.
Tapi suatu hari Ghaza bikin aku tersentuh sekali ketika dia melihat aku lagi sedih dan bilang, ”Ibu kenapa? Ayah nakal ya?”
Mendengar pertanyaannya, aku jadi terkejut. Ternyata, si agresif yang biasanya selalu mau menang sendiri, punya sisi sensitif juga. Ternyata dia bisa jadi anak yang perhatian dan penyayang. Apalagi kemudian dia beraksi melindungi aku dan bertanya dengan gencar pada ayahnya, ”Ayah ngapain ibu? Kok ibu jadi sedih begitu?”
Aduh senangnya... punya seseorang yang berada di sisi kita ketika dibutuhkan, walaupun hanya sekedar ucapan penuh sayang seperti yang Ghaza lakukan.
Ditampilkan sebanyak : 522