Memiliki anak kembar merupakan karunia yang luar biasa dalam hidupsaya. Alhamdulillah Allah SWT menganugerahi kebahagiaan berlipatganda, dengan memberikan kesempatan kepada saya untukmengandung 2 pasang anak kembar. Pasangan pertama Reyhan & Rasyad (keduanya laki-laki) lahir tahun 2002 di tengah banjir besar yang tengah melanda kala itu. Sedangkan pasangan yang kedua, Razaan & Ranaa (satu laki-laki dan satu perempuan) lahir tanggal 9 November 2003. Banyak orang mengira betapa enaknya bisa mengandung lebih darisatu anak, namun berdasarkan pengalaman saya, ternyata setiapkehamilan punya karakteristik masing-masing dan risiko yang berbedaMenurut literatur yang saya baca, risiko kehamilan kembartentunya lebih besar dari kehamilan tunggal, apalagi dengan riwayatoperasi caesar yang saya lakukan dalam rentang waktu yang berdekatan. pula.
Jika pada kehamilan pertama saya membutuhkan waktu 36 Jam untuk merasakan kontraksi, tapi tidak pada kehamilan kedua. Keputusan untuk melakukan operasi pada minggu ke 35, membuat saya sempat deg-degan. Namun saya percaya kepada dokter saya dan alhamdulillah keduanya dapat lahir sehat dengan berat badan yang cukup 2,6 kg dan 2,5 kg.
Sebetulnya merawat anak kembar lebih banyak sukanya daripada dukanya. Segala kerepotan yang timbul, langsung hilang melihat keceriaan mereka. Kerepotan memberikan ASI, bisa hilang begitu mendengar celoteh mereka. Razaan & Ranaa cukup unik, karena selain mereka punya gender yang berbeda, sifat dan kebiasaannya pun sangat berbeda. Walaupun kembar, mereka harus di-treat sebagai dua individu yang berbeda. Jika Ranaa lebih energik dan suka kegiatan fisik, Razaan lebih attention to detail dan suka kegiatan yang membutuhkan konsentrasi dan memiliki kemampuan verbal yang lebih baik. Ranaa lebih mandiri, sedangkan Razaan cenderung lebih manja. Mungkin benar juga kata orang, kalau anak perempuan itu cenderung lebih dewasa...hehe. Tanpa sengaja, mereka selalu mengkategorikan benda-benda milik mereka berdasarkan warnanya, seperti kata mereka,”Blue for Razaan and pink for Ranaa...”.
Saat ini usia mereka 3,2 tahun, selalu aktif bertanya ini itu dan sangat senang kalau mau pergi ke sekolah. Karena saya bekerja, saya selalu rajin membelikan mereka buku dan berbagai DVD edukatif untuk meningkatkan stimulasi mereka di rumah. Terkadang saya sampai heran melihat kemajuan vocabulary mereka, dimana mereka bisa hafal seluruh instrumen dalam sebuah orkestra. Sementara ibunya sendiri saja masih bingung membedakan mana frenchhorn, mana trumpet..hehe. Memang tak kan ada habis-habisnya menceritakan tingkah laku anak kita, yang pasti punya anak kembar itu memang dobel repotnya, tapi juga dobel kebahagiaan dan keceriaanya...!
Elvira P. Rachbini
Ditampilkan sebanyak : 763
