Sungguh aku sampai detik ini serasa masih terdistorsi dari ruang waktu. Seolah waktu berjalan begitu melampaui titik kuasaku. Aku masih merasa tak benar-benar sedang mengalami hal ini. Padahal hal inilah yang selalu kunantikan terjadi dalam hidupku. Yah, perjumpaanku dengan dirinya yang selalu membersamaiku selama 9 bulan lebih.

Betapa perasaan yang kualami kini menjadi bias, antara senang, cemas, penasaran, gugup, tegang, lucu, bahkan terkadang ikut juga perasaan frustasi. Duh, bener-bener deh bikin aku mengalami ketegangan seperti malam pertamaku dan hari-hari pertama pernikahanku. Semuanya seolah cepat berlangsungnya dan meninggalkan diriku sendiri dengan pandangan yang masih kosong dan terlambat menyadari bahwa inilah kenyataan yang memang sedang terjadi sekarang. I’m being a mother now
Perjumpaan pertamaku dengannya pada hari Kamis, 29 Mei 2008 jam 9.30. Setelah kulewatkan beberapa jam yang begitu menyakitkan, dimana aku hampir menyerah untuk berjuang. Aku dikuasai sakitku dan memang sungguh teramat sakit. Aku tak bisa menerjemahkan bagaimana rasa sakitnya. Pastinya baru kali ini kurasakan rasa sakit yang tak biasa….

Yah, tentunya hadiah untuk sebuah sakit yang tak terperi itu sangat sebanding. Kulihat wajahmu duhai putraku tercinta…..”Bajramaya Aditya”….(Sesuatu yang terbuat dari intan dan memancarkan sinar). Nak, semoga engkau kan slalu menebarkan sinar kebaikan dimanapun engkau berada kelak. Bapak dan Ibu kan slalu jadi pelindung dan pendukungmu. We always love you forever, dear. U’re the best in the world