"Alhamdulillah" itu yang ku dengar setelah aku menjawab warna jilbab yang dikenakan dokter saat visit di ruang ICU jam 3 dinii hari, beberapa hari aku terbujur di ruang ICU, akumulai bingung dan mencoba mengingat-ingat kenapa aku ada disini, hari apa ini, dimana suamiku, kenapa begitu banyak alat menempel ditubuhku, dan suara khas tensi otomatis yang setiap 15 menit melaporkan tensi ku,kemudian kuraba perutku dan kutemukan kassa diperutku, tersadar kemudian aku telah melahirkan, yaa dengan cara cessar.. .. hampir idak kurasakan apa2, tidak ada kontraksi atopun pembukaan,seperti apa yag kubaca di buku... usia kandunganku memang baru 8bulan,dan itu bisa disebut kelahiran prematur....



semakin larut aku dengan rasa penasaran ingin melihat bayi dan ingin bertanya pada suamiku , peawat segera menegurku untuk tidak berfikir apapun, "apapun itu" ... dia menjelaskan dengan gamblang keadaan anaku, dan keberadaan suamiku... dan berapa hari aku disini."apapun itu jangan difikirkan ulangnya lagi.. karena tensiku semakin tidak stabil, di menyarankan untuk istirahat kebali, padahal aku merasa sudah sangat lama aku disini dan meninggalkan bayiku......ku bayangkan wajahnya yang mungil bibirnya matanya.. ohhh pasti dia sangat haus....



wow subhanALLAH, ... berawal dari bengkak, mual berlebih, terlalu banyak fikiran... sampai fajar 14mei2010 pusiiing yang tak tertahan sakitnya berakhir kejang dan ditutup dengan " kehamilan harus diakhiri...dokter menyebutya eklamsi.. asing sekali ditelinga saya, dokter pun heran ketika menjelaskan "eklamsi kepada suami, harusnya di usi kandugan 5 bulan dokter sudah menjelaskan keadaan saya ato bisa di beri kartu kuning dengan sebutan praeklamsi, untuk lebih waspada dengan keadaan saya, tapi sayangnya dokter kepercayaan saya tidak memberikan keteragan apa-apa tentang hal itu...sangat ngeri mengucapkanya.. jika tau apa itu eklamsi.... beruntung ketika saya dalam keadaan darurat, ada dokter lain  yang sedang visit , dr Diana.... hamdan wasyukukron lillah......bagi calon ibu, saya sarankan untuk membiasakan diri untuk tidak kontrol hanya satu dokter, carilah dokter yangbisa menjadi pendengar dan teman ngobrol... dan jangan kecapean ya bunda,,,



sekarang anaku ahda sudah berusia 1 tahun, alhamdulillah sehat, itulah pengalaman saya perjuangan menjadi seorang ibu...dan alhamdulillah say masih diberi kesempatan untuk mengemban amanahuntuk mendidi anak saya menjadi anak yang sholeh amii. bagi saya inilah kesempatan kedua, mungkin nyawa dan hidup saya tentu dengansegala Rahman dan RahimNYA.........." ibu yang hebat dan bayi yang kuat" ...................