Aku tengok jam dinding, masih ada waktu ½ jam sebelum aku beranjak tidur plus menjadi makhluk nocturnal yg setiap saat bisa bangun, krn punya new born baby usia 2 bln... my little prince
Ini juga sambil chatingan dg sesama bunda yg tinggal di kabupaten lain nun jauh disana, kira2 3 jam perjalanan dari rumah...
Ditemani 2 orang buah hatiku yg tertidur di kamar yg diterangi lampu tidur temaram ( aku biasakan anak2 tidur gelap, menurut para ahli membuat kualitas tidurnya lebih bagus )
Tiba2 saja malam ini aku ingin merenung suatu hal yg selama ini masih terpendam di lubuk hati yg paling dalam.
Semuanya diawali saat juli 2010, aku ditawari teman semasa SMA untuk gabung bisnis online ( yg sebenarnya aku sdh kenal & bahkan gabung sejak tahun 2007, tapi krn seperti anak ayam tdk punya induk akhirnya tenggelam seiring berjlnnya waktu )
Entah kenapa aku belum tertarik juga, karena waktu itu aku msh dlm keadaan berduka “ kehilangan anak ke-2 di usianya yg baru 1 hari dilahirkan “
Sampai hari ini pun aku masih belum tahu penyebab kematiannya, selain kelalaian pihak RS ( krn selama kehamilan obgyn selalu berkata “semua baik & normal “ ). Akupun sudah malang melintang mencari informasi dari banyak dokter anak di beberapa kota besar, baik bertemu langsung, telepon, dll )
Secara garis besar, aku harus menelan bulat2 kehilangan itu tanpa bisa meminta pertanggungjawaban dari pihak manapun...
Butuh waktu yang cukup lama untuk memulihkan rasa percaya diri dari kehilangan buah hati yg diharapkan kehadirannya untuk melengkapi keluarga kecil kami
Hanya berharap semoga ada berkah yg dituliskan Allah untuk aku & keluarga atas semua suratan takdir yang telah tersurat atas diriku
Setelah pencarian selama ini, mungkin inilah berkah yg ditunjukkan Allah buatku.
Keluarga baru di d’BC network jaringan Nurul Abidah sedikit banyak telah membuat hari2ku setelah kejadian yg menorehkan luka mendalam sedikit terobati.
Apalagi sekarang aku kembali dikaruniai seorang bayi laki2 yg dilahirkan 8 Januari 2011.
Menurut orang2 sekitar aku sdh diberi pengganti, tapi buatku tidak.
Setiap anak tidaklah sama, mereka semua baik yg sudah di surga maupun bersamaku hingga saat ini adalah anak2ku yg memiliki jiwa murni tidak bisa disamakan satu dengan lainnya.
Mereka tidak bisa memilih untuk hidup bersama orang tuanya ataupun kembali kepada Sang Pencipta. Kitalah manusia dewasa yang harus menjaga mereka... Tidak boleh lengah....
Karena merekalah aku memilih keluarga baruku ini untuk bersama2 meraih mimpi & sukses.
Disini aku merasakan tidak sendiri... Karena kita disini “teamwork” yang saling membantu.
Walopun aku juga gaptek di bidang IT ( punya akun fb jg dibuatin suami, bwt sekedar social network menepis rasa kehilangan yg dalam itu ), ada teman2 yg bisa membimbing selain memang harus berusaha untuk belajar & belajar...
Ditampilkan sebanyak : 536