Ibu mana sih yang nggak panik ketika si buah hati yang sedang aktif-aktifnya tiba-tiba buang air besar lebih dari tiga kali sehari. Konsistensi BABnya pun tidak lunak seperti biasa tetapi cair dan terkadang disertai lendir.Bayi yang sebelumnya tertawa riang kini menjadi lemah dan lesu. Tak jarang, saking khawatirnya ibu langsung membawa sang bayi ke dokter.
Rasa khawatir yang dialami oleh ibu ketika anak mengalami mencret cukup beralasan.Di negara kita Indonesia dan negara berkembang lainnya, mencret atau diare masih merupakan penyebab utama angka kesakitan pada anak. Oleh karena itu, penanganan diare yang cepat dan tepat akan menurunkan angka kematian karena diare. Jadi, sebagai seorang ibu kiranya dapat mengetahui tentang diare, penanganan awalnya dan keadaan seperti apakah yang membuat penyakit saluran cerna ini berpotensi untuk menjadi berat.
Sebenarnya kapan sih seorang anak dikatakan mengalami diare?
Dari definisinya, anak baru dikatakan mengalami diare jika buang air besar cair lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa disertai lendir/darah.Pada dasarnya, diare adalah usaha pertahanan tubuh untuk mengeluarkan kuman dan racunnya dari tubuh, tapi menjadi masalah karena sering dengan menyerap cairan di dinding usus yang mengakibatkan dehidrasi.Penyebab terjadinya diare sangat banyak, tetapi yang paling sering pada anak adalah infeksi usus yang disebabkan oleh virus. Penyebab lainnya dapat berupa adalah bahan kimia makanan, obat-obatan, psikis, alergi susu sapi/makanan, malabsorpsi makanan dan gizi buruk.
Lalu apa yang harus Ibu lakukan saat sang buah hati mengalami diare?
1. Don’t be panic! Jangan panik. Kalau Ibu panik, semuanya bisa jadi runyam.Anak yang sebelumnya tenang bisa ketakutan karena kepanikan ibu. Jadi, saat menghadapi anak yang mengalami diare atau penyakit apapun seorang ibu haruslah tenang dan berpikir jernih.
2. Tangani segera. Prinsip penanganan diare adalah mengganti cairan yang hilang secepat mungkin.Bila anak masih mau minum dan tidak muntah, maka anak tetap diberikan ASI (kalau masih minum ASI) dan segera berikan cairan rehidrasi oral (CRO).Cairan ini bisa berupa oralit atau larutan gula-garam. Cairan tersebut mempunyai komposisi yang sama dengan cairan yang dikeluarkan bersama tinja anak yang diare. Pemberian cairan ini bisa dilakukan di rumah. Bila anak kita tidak menyukai rasa cairan tersebut, bisa diganti dengan cairan lain seperti air putih. Perhitungan cairannya adalah: kalau anak mencret, maka kita harus memberikan cairan sebanyak 10cc/kgBB dan kalau munta 2-5 cc/kgBB.
Anak yang mengalami diare tidak selalu harus diinfus dan dirawat.Selama anak masih sanggup untuk minum dan tidak mengalami muntah terus-menerus, maka si anak masih bisa kita tangani di rumah.Namun, jika anak tidak mampu minum karena muntah terus-terusan, jangan tunggu lagi, segera bawa buah hati kita ke pusat pelayanan kesehatan terdekat.
Bagaimana pencegahannya agar anak tidak terkena diare ?
Beragam upaya dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya diare antara lain :
1. Penyediaan sarana air bersih dan pembuatan MCK yang layak
2. Meningkatkan personal higiene
3. Penyapihan yang benar. Jangan terburu-buru menyapih bayi kita dan memberinya susu tambahan atau makanan tambahan. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dapat menghindarkan bayi kita dari diare yang disebabkan oleh alergi susu sapi. Susu tambahan bisa saja diberikan asalkan memang produksi ASI terbukti kurang atau ada masalah dengan puting susu ibunya.
4. Bila bayi di rumah butuh susu tambahan, maka penyiapan dan pembuatan susunya harus bersih : bersihkan botol dan dot yang habis pakai, merebus dan merendamnya di air hangat, tidak membiasakan dot terbuka tanpa penutup sehingga terhinggapi oleh lalat atau tercampur debu. Untuk lebih jelasnya kita bisa langsung bertanya pada ahli gizi di Careline bebeclub.
Ingat kata pepatah, mencegah lebih baik dari pada mengobati.Jadi, sebelum anak kita mengalami diare, maka sebagai ibu kita wajib mencegahnya.
Nah, bagi Ibu yang ingin mengetahui lebih banyak tentang penanganan dini saat sang buah hati mengalami gangguan saluran pencernaan seperti diare, dan lain-lain, yuk gabung di komunitas bebeclub. Bebeclub merupakan social network platform bagi kaum ibu. Jadi di sana, kita bisa saling berbagi berbagai informasi seputar kehamilan, persalinan, perkembangan dan kesehatan bayi, serta bisa bertanya langsung pada ahlinya lewat careline. Di sana ada bidan, ahli gizi, dan ibu-ibu yang berpengalaman yang sangat responsive menjawab pertanyaan kita. Tak hanya itu, tampilan bebeclub juga interaktif sehingga dapat diakses dengan gadget apapun.