SITE STATUS
Jumlah Member :
253.413 member
user online :
2758 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Mo tanya dong.............

gmana ngtasi anak yang suka marah2,banting2 barang,dan berteriak histeris apabila keingina

New Topic :  
12-05-2008 20:42:18 ke: 1
Jumlah Posts : 42
Jumlah di-Like : belum ada like

kalo udah kemall terus,ada yg suka harus beli,kalo gak dia ngamuk sambil jungkir balik dilantai.malu diliat banyak orang.terus kalo udah marah apa yang dipegang langsung dilempar.pernah sepu2nya yang masih 5 bulan dilempar pakai benda keras.untung meleset.gmnnnnnnnnnnnnnnna dooooong

   
13-05-2008 08:18:35 ke: 2
Jumlah Posts : 222
Jumlah di-Like : belum ada like
bunda... serem amat sich anaknya......   btw anaknya usia brp bunda ?  kalau usia anak bunda sdh bisa diajak berbicara , sebaiknya jelaskan 7an bunda mengajak dia ke mall , keperluannya apa ? buat perjanjian kalau anak tidak boleh meminta sesuatu , mainan misalnya. bilang dulu ke anak , boleh lihat tapi untuk membeli ajarkan dia untuk menabung dulu baru bisa membeli suatu keinginan yg anak mau.   salam Yati mom's nadya  
   
13-05-2008 09:15:18 ke: 3
Jumlah Posts : 131
Jumlah di-Like : 4
Salam kenal Bunda,   Kalo gak salah anak bunda udah 2 tahun   yach ? Menurut aku sich, coba diberi pengertian bahwa bunda kalo pergi, tidak selalu belanja untuknya, dan kalo dia menurut berikan dia pujian. Dan sewaktu-waktu berikan surprise (hadiah) untuknya meskipun tidak ada moment khusus, dan pada saat memberikannya kita beri nasehat seperti ini " Adek... meskipun adek gak minta apa-apa bunda kasih hadiah nechh, entar kalo adek pintar dan nurut ama bunda bunda beri hadiah lagi... "   Selamat mencoba yach bunda ...Semoga anaknya jadi penuh pengertian ama bunda.
   
13-05-2008 09:17:04 ke: 4
Jumlah Posts : 918
Jumlah di-Like : 4
Salam Kenal Bunda Amalia di Balikpapan, Kejadian yang dialami anak ibu disebut TEMPER TANTRUM (mengeluarkan amarah yang hebat untuk mencapai maksudnya)...   Berikut saya carikan sebuah artikel mengenai TEMPER TANTRUM, apa penyebab & bagaimana mengatasinya :D   TEMPER TANTRUM   Orangtua yang mempunyai anak balita (bawah lima tahun) mungkin pernah mengalami suatu waktu ketika sang anak ingin dibelikan sesuatu atau ingin memiliki sesuatu dan permintaannya tidak dituruti maka tanpa di duga, si anak menangis sekeras-kerasnya bahkan sampai berguling-guling di lantai. Anda tentu menjadi jengkel, tapi si anak semakin menjadi-jadi tangisnya. Itulah yang disebut Temper Tantrum (mengeluarkan amarah yang hebat untuk mencapai maksudnya), suatu letupan amarah anak yang sering terjadi pada usia 2 sampai 4 tahun di saat anak menunjukkan kemandirian dan sikap negativistiknya. Perilaku ini seringkali disertai dengan tingkah yang akan membuat Anda semakin jengkel, seperti menangis dengan keras, berguling-guling di lantai, menjerit, melempar barang, memukul-mukul, menyepak-nyepak, dan sebagainya. Bahkan pada anak yang lebih kecil, diiringi pula dengan muntah atau kencing di celana.   Mengapa Temper Tantrum ini bisa terjadi ? Hal ini disebabkan karena anak belum mampu mengontrol emosinya dan mengungkapkan amarahnya secara tepat. Tentu saja hal ini akan bertambah parah jika orang tua tidak mengerti apa yang sedang terjadi pada anaknya, dan tidak bisa mengendalikan emosinya karena malu, jengkel, dan sebagainya.   Beberapa penyebab konkrit yang membuat anak mengalami Temper Tantrum adalah : 1. Anak terlalu lelah, sehingga mudah kesal dan tidak bisa mengendalikan emosinya. 2 . Anak gagal melakukan sesuatu, sehingga anak menjadi emosi dan tidak mampu mengendalikannya. Hal ini akan semakin parah jika anak merasakan bahwa orang tuanya selalu membandingkannya dengan orang lain, atau orang tua memiliki tuntutan yang tinggi pada anaknya. 3. Jika anak menginginkan sesuatu, selalu ditolak dan dimarahi. Sementara orang tua selalu memaksa anak untuk melakukan sesuatu di saat dia sedang asyik bermain, misalnya untuk makan. Mungkin orang tua tidak mengira bahwa hal ini akan menjadi masalah pada si anak di kemudian hari. Si anak akan merasa bahwa ia tidak akan mampu dan tidak berani melawan kehendak orang tuanya, sementara dia sendiri harus selalu menuruti perintah orang tuanya. Ini konflik yang akan merusak emosi si anak. Akibatnya emosi anak meledak. 4. Pada anak yang mengalami hambatan dalam perkembangan mentalnya, sering terjadi Temper Tantrum, di mana dia putus asa untuk mengungkapkan maksudnya pada sekitarnya. 5. Yang paling sering terjadi adalah karena anak mencontoh tindakan penyaluran amarah yang salah pada ayah atau ibunya. Jika Anda peduli dengan perkembangan anak Anda, periksalah kembali sikap dan sifat-sifat kita sebagai orangtua.   Beberapa hal yang bisa orangtua lakukan untuk mengatasinya : • Yang paling utama adalah orangtua harus menjadi contoh yang baik bagi anak. Jika Anda marah, salurkanlah itu secara tepat. Anda harus ingat, bahwa anak merekam setiap kejadian yang positif maupun negatif yang terjadi di sekitarnya. Jika tanpa Anda sadari anak Anda sudah merekam sifat-sifat Anda yang buruk, atau dia melihat si Ayah memukul Ibunya, bisa dipastikan peristiwa itu akan membawa pengaruh buruk dalam hidupnya kelak. • Jika anak ingin bermain dan tidak ingin diganggu, berilah kesempatan secara bijaksana kepadanya. Jangan terlalu mengekang, dan beri kepercayaan bahwa dia bisa bermain dan bergaul dengan baik. • Jika Anda terpaksa harus berseberangan pendapat dengan si anak saat dia mengamuk, kemukakan pendapat Anda secara tegas, tetapi lembut. Jangan membentaknya, apalagi sampai mengucapkan kata-kata yang tidak pantas. Atur emosi Anda, karena dia tidak sedang bermusuhan dengan Anda, dan dia bukan musuh Anda. Abaikan tangisnya dan ajaklah dia berbicara dengan lembut. Jelaskan kepadanya mengapa Anda tidak memberinya mainan yang dia ingini dengan alasan yang jujur dan tidak dibuat-buat. Jelaskan dengan sabar sampai dia mengerti maksud Anda yang sebenarnya, karena saat itu adalah konflik yang sedang dialami oleh si anak. Pastikan bahwa ia bisa mengerti maksud Anda dengan baik, karena konflik yang berakhir menggantung, akan muncul di kemudian hari dengan bentuk yang tidak pernah Anda duga sebelumnya. Sekali lagi, atur emosi Anda. Mungkin Anda malu dilihat banyak orang di supermarket. Tapi ingatlah akan perkembangan emosi anak Anda. Bisa Anda bayangkan apa yang terjadi jika Anda terbawa emosi dan rasa malu, dan Anda bersikap keras kepada anak Anda. • Ajarlah anak Anda untuk berlatih menguasai dan mengendalikan emosinya. Anda bisa mengajaknya bermain musik, melukis, bermain bola, atau permainan lainnya. Lewat permainan-permainan tersebut, anak belajar untuk menerima kekalahan, belajar untuk tidak sombong jika menang, bersikap sportif, dan belajar bersaing secara sehat. Tapi ingat, jangan sekali-kali Anda bermain curang. Mungkin Anda pikir ini hanya sekedar permainan. Tapi anak akan berpikir dan menerapkan pada dirinya, bahwa berlaku curang itu sah-sah saja.   Sumber : http://www.e-smartschool.com/uot/001/UOT0010006.asp
   
14-05-2008 10:31:16 ke: 5
Jumlah Posts : 160
Jumlah di-Like : 1
hihihihi....thank's ya BULUR...   Iffa walo baru mo 1 taon...udah keliatan ciri2 tempertantum nya...kekeke...gw bru ngeh waktu baca artikel ini...   tempertantum ntu mmg berasal dr lingkungan donk... gw suka sebelll n marah2 ama ayah Iffa, saat anak nya sdg main2, srg diganggu so..iffa bakalan kesal, marah2, nangis2 ngambek sambil sambil tengkurep dimana aja...   itu dah tmasuk gejala tempertantum kan BULUR ?!?   tp tnyata secara gak sadar gw dah ikuti cara2 mengatasi nya yg di arikel ntu...   krn gw khawatir klo dia udah besar...so...skrg gw harus lebih bersabarrrr....(utk marahin ayah nya n menenangkan anak nya)... kekekkekekekekek  
   
14-05-2008 11:09:46 ke: 6
Jumlah Posts : 263
Jumlah di-Like : belum ada like
mau nambahin dikit nih bun... sebelumnya jika ingin anak kita menjadi anak yg sabar, harus kita dulu yg mencontohkan dan mengajarkan kesabaran intinya jangan terlalu menuruti semuaaa permintaan anak kita, semua orang tua pasti sayang anaknya,tapi jgn sampai sayang itu membutakan hati kita,boleh sayang tetapi jangan terlalu sayang yang memanjakan, karena kelak yang akan menyesal kita sebagai orang tua, mumpung anak kita masih bisa diomongin , maka dari kecil kita sudah harus berusaha menunjukkan dan melatih kesabaran anak kita, tidak menuruti semua keinginan anak kita, jangan sampai kita kalah/selalu diperintah dengan anak kita karena semakin dia dewasa semakin terbiasa dengan apa yg tertanam sedari kecil. semoga bermanfaat.   salam, Fitri - mamanya Zahra
   
14-05-2008 12:00:04 ke: 7
Jumlah Posts : 3
Jumlah di-Like : belum ada like
wah TFS ya Bunda Andra,   gadis kecilku (Keira) juga akhir2 ini sikapnya jadi sering ambekan.. Klo permintaannya gak diturutin pasti langsung bilang " eia ambek" trus langsung tengkurep di lantai tp gak sampe nangis & teriak siiy.   Menghadapi anak memang butuh kesabaran extra ya..   Laura Bunda Keira
   
19-05-2008 13:58:47 ke: 8
Jumlah Posts : 94
Jumlah di-Like : belum ada like
aduh teh erin pas banget deh ....... tata jg akhir akhir ini sering bgt teriak2, marah2, bahkan sampe mukul gt. tapi anehnya kalo dia lage pengen mukul sm siapaaaa aja harus dpt. padahal aku uda kasi tau pelan2  " tata ga bole mukul, kalo mukul mami ga sayang'.dia mau seh nurut cm sebentar aja karena dia blom berhasil mukul. nah kalo uda gt gmana dong................
   
 page  1   
atau login dengan Facebook Anda