Manager Humas YCAB Yulinda Panggabean menjelaskan, Selasa (24/6), saat ini jumlah pecandu narkoba di Indonesia mencapai 3,6 juta orang, meningkat dari sebelumnya, tahun 2005, sebanyak 3,2 juta orang. Pecandu rata-rata berada pada usia produktif 12-24 tahun. “Jumlah tersebut baru sebatas yang diketahui resmi dari rumah sakit dan tempat-tempat rehabilitasi, belum yang tidak ketahuan atau masih dalam tahap coba-coba,” katanya. Menanggapi peningkatan jumlah anak-anak usia 18 tahun sebagai pecandu narkoba, maka Muhammad Farhan, selaku anggota

Manager Humas YCAB Yulinda Panggabean menjelaskan, Selasa (24/6), saat ini jumlah pecandu narkoba di Indonesia mencapai 3,6 juta orang, meningkat dari sebelumnya, tahun 2005, sebanyak 3,2 juta orang. Pecandu rata-rata berada pada usia produktif 12-24 tahun. “Jumlah tersebut baru sebatas yang diketahui resmi dari rumah sakit dan tempat-tempat rehabilitasi, belum yang tidak ketahuan atau masih dalam tahap coba-coba,” katanya. Menanggapi peningkatan jumlah anak-anak usia 18 tahun sebagai pecandu narkoba, maka Muhammad Farhan, selaku anggota Dewan Penasihat YCAB, menyatakan bahwa yang dapat dilakukan sekarang adalah memperlambat peningkatan jumlahnya. Dari penelitian yang dilakukan YCAB, papar Farhan, juga diketahui sebanyak empat dari lima anak mengetahui soal narkoba. Dan anak-anak yang tidak memiliki kegiatan setelah aktivitas sekolah, lebih rentan terkena narkoba dibandingkan mereka yang mempunyai aktivitas, seperti mengikuti les atau kegiatan ekstrakurikuler. Diantara mereka yang telah mencoba narkoba, 80 persen menggunakannya di rumah sendiri dan 20 persen di rumah teman. Namun justru keluarga atau anggota keluarga pecandu narkoba menjadi pihak terakhir yang mengetahui bahwa anggota keluarganya menjadi pecandu. Farhan menambahkan bahwa rokok dan alkohol dapat menjadi pintu gerbang seseorang bisa kecanduan narkoba. Karena berdasarkan riset, 100 persen pecandu narkoba adalah perokok dan juga mengkonsumsi alkohol. Sumber : bkkbn online