Anak anak yang lebih banyak menghabiskan waktu bermain di luar dan jauh dari televisi memiliki risiko lebih kecil terkena miopi, atau kesulitan melihat jarak jauh.

Laporan terbaru ini dihadirkan oleh para peneliti dari Boston. "Satu dari tiga orang di Amerika menderita miopi," kata Jane Gwiazda, Direktur Penelitian di New England College of Optometry.
 

Laporan terbaru ini dihadirkan oleh para peneliti dari Boston. "Satu dari tiga orang di Amerika menderita miopi," kata Jane Gwiazda, Direktur Penelitian di New England College of Optometry.

Angka ini lebih tinggi di kawasan Asia. Kondisi ini disebabkan karena faktor genetik dan lingkungan, dan lebih banyak terjadi pada orang yang selalu berkutat dengan pekerjaannya.

Studi untuk anak-anak juga terus dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada orang tua dari 191 anak yang rata-rata berusia 13 tahun.

Para ahli menanyakan bagaimana anak anak mereka menghabiskan waktu di depan komputer, membaca komik, dan menonton televisi. Penglihatan anak-anak ini diuji secara bertahap setiap tahun. Hasilnya dipublikasikan di Journal of Optometry and Vision Science.

Anak-anak yang tumbuh dengan miopi menghabiskan waktu lebih sedikit bermain di luar rumah. Mereka rata-rata hanya menghabiskan 8,3 jam selama sepekan dibandingkan dengan anak yang bermain di luar dengan menghabiskan waktu 12,6 jam sepekan. Mereka yang hidup dengan miopi ini juga menghabiskan waktu untuk menonton televisi lebih banyak.

Para ahli menjelaskan, jika anak-anak menghabiskan waktu di luar rumah, ia akan lebih sering melihat benda atau objek yang jauh. Kondisi ini akan menyediakan sinyal stop untuk memblokir perkembangan miopi.

Dengan kata lain, mata akan jadi bisa melihat lebih bersih di luar ruangan dan bisa menghindari terjadi miopi.

sumber : inilah.com