Atau login dengan Account Facebook
beritaDari Mana Asal Flu Babi?(Posted:2009-04-30 13:04:34)
Flu babi kini menjadi hantu dunia. Di Meksiko, negara pertama ditemukannya epidemi virus ini, ratusan nyawa sudah melayang. Darimanakah flu babi berasal? Di tengah kekalutan, beragam spekulasi kini mulai muncul. Salah satunya, spekulasi yang menyebutkan virus flu babi sebenarnya berasal dari Asia, tepatnya China.
Salah satunya, spekulasi yang menyebutkan virus flu babi sebenarnya berasal dari Asia, tepatnya China. Setidaknya, begitulah laporan yang berkembang di berbagai media satu-dua hari ini. Bukan berdasarkan riset media, laporan itu semata-mata mengandalkan pernyataan Gubernur Veracruz, Meksiko, Fidel Herrera. Tidak terlalu jelas, darimana Fidel Herrera menyimpulkan hal tersebut. Bisa jadi, salah satunya karena China akhir-akhir ini sering menjadi negara sumber munculnya wabah mematikan, termasuk SARS dan flu burung. Enam tahun lalu, China dikecam karena pada awalnya menutup-nutupi epidemik SARS yang bersumber dari wilayah selatan negara tersebut. SARS, flu burung, seperti juga flu babi, kebetulan juga berpindah dari binatang ke tubuh manusia. Yang mengerikan, tentu jika perpindahan virus itu terjadi antarmanusia. SARS merayap dari Guangdong, China, dan menyerang hingga ke-37 negara di dunia. Kasus SARS pertama kali terjadi di Shunde, Guangdong, pada November 2002. Penderitanya, seorang petani, dirawat di rumah sakit dan meninggal tak lama kemudian. Tak ada diganosa, tak ada pula laporan pemerintah China ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pemerintah China menutup pemberitaan media sebelum akhirnya SARS ‘menggilas’ dunia pada Februari 2003. Kurang dari setahun, SARS menewaskan 775 orang dari 8.273 kasus. Hampir 90% korban meninggal terjadi di kawasan China (China, Taiwan, dan Hong Kong). Hal yang sama terjadi pada kasus flu burung (H5N1). Virus pertama avian influenza ini pertama kali terdeteksi juga di Provinsi Guangdong, China, pada 1996. Tapi, perhatian dunia baru muncul saat virus itu merebak melalui pasar unggas di Hongkong yang menyebarkan virus H5N1 ke manusia pada Mei 1997, menewaskan enam dari 18 orang yang terinfeksi. Hingga kini, flu burung menewaskan 257 orang dari 421 kasus (61%) yang terjadi. Korban paling banyak justru di Indonesia, 141 orang meninggal, disusul Vietnam 110 orang, Mesir (66), China (38), dan Thailand (25). Meskipun bukan berdasarkan penelitian mendalam, ada juga alasan-alasan logis atas tudingan Gubernur Veracruz itu. Dua tahun lalu, para pejabat pertanian China dituduh menutup-nutupi berkembangnya wabah babi berkuping biru yang membunuh lebih dari 80 ribu babi. Saat virus itu menyerang, lebih dari 235 ekor babi terpaksa disembelih. Lalu, benarkah virus flu babi berasal dari China? “Laporan yang menyebutkan epidemik flu babi di Meksiko berasal dari China tak berdasar sana sekali. Kami tak mendeteksi variasi virus flu babi yang menyerang di Amerika Utara itu,” ujar pernyataan Kementerian Pertanian China. Mereka menilai pernyataan itu sengaja untuk merusak citra China. Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan, Mao Qunan, laporan media tersebut mengabaikan fakta dan sains (kesehatan) dasar. Mereka menciptakan rumor bahwa epidemik itu berasal dari China. “Mereka berniat menciptakan kekacauan, keributan, dan menghancurkan citra China. Kami tegas-tegas menantang ini,” katanya. Mao menyatakan China siap bekerja sama dengan masyarkat internasional untuk mengatasi merebaknya virus flu babi (A/H1N1) yang begitu cepat menyebar ke negara lain. Ketakutan lebih dalam muncul jikalau virus babi jadi pandemik global. Sejauh ini, belum ada kasus flu babi yang menyerang orang di China. Sejumlah pekahar di wilayah utara China yang semula diperiksa karena gejala tertentu, ternyata hanya terserang influenza B yang biasa terjadi pada manusia. “Setelah epidemik flu babi merebak di AS, Meksiko, dan tempat lainnya, pemerintah China memandang betapa pentingnya inisiatif sistem pencegahan darurat. Untuk memerangi epidemik ini, negara kami akan bekerja sama erat dan melakukan upaya bersama WHO dan pemerintah negara yang terkena,” ujar Mao pula. Kabarnya, pemerintah China setuju menyumbang US$ 5 juta kepada Meksiko untuk membantu perjuangan melawan flu babi. sumber : inilah.com berita lainnya :
Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang artikel ini Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman Tweet |
|