Atau login dengan Account Facebook
beritaKonsumsi Daging, Cegah Anemia(Posted:2009-12-10 12:12:10)
Mengkonsumsi daging tanpa lemak bisa memenuhi kebutuhan protein dan zat besi lebih baik. Sehingga bisa meningkatkan kecerdasan dan mencegah anemia.
Kurang mengkonsumsi daging ternyata banyak mengakibatkan kekurangan zat besi. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut akan berujung pada menurunnya kecerdasan intelektual dan emosi. Berdasarkan data LPPM Institut Pertanian Bogor 2008, rata-rata tingkat konsumsi daging rakyat Indonesia sebesar 7,1 kg per kapita per tahun. Tingkat konsumsi ini masih jauh berada di bawah tingkat konsumsi daging untuk Malaysia dan Thailand, yaitu sebesar 46,87 kg dan 24,96 kg per kapita per tahun. Data lain dari Direktorat Jenderal Peternakan, Departemen Pertanian 2007 mencatat rata-rata mengkonsumsi daging sapi segar penduduk Indonesia hanya sekitar 0.53 kg/tahun/perkapita. sangat rendah ketimbang standar konsumsi daging yang dicanangkan Badan pangan Dunia (FAO) tahun 2008 yakni 33 kg/tahun/kapita. Ketua Badan Konsultasi Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB), Sarah Fauzia S Puspita mengungkapkan, makan daging sapi membuat tubuh mendapat pemenuhan protein lebih baik, karena dalam daging sapi terdapat lima nutrisi penting. Salah satunya, unsur zat besi yang berfungsi mengangkut oksigen ke otak. "Khusus anak yang kekurangan zat besi akan berujung pada menurunnya kecerdasan intelektual dan emosi. Kurangnya asupan zat besi sebagai salah satu mikro nutrisi yang sangat penting misalnya, dapat menyebabkan suatu kondisi dimana terjadi penurunan kadar hemoglobin,atau dikenal sebagai anemia," jelasnya dalam sebuah acara di Jakarta, akhir pekan lalu. Terlepas dari kualitas daging sapi di Tanah Air yang patut dipertanyakan dan harganya yang selangit, terdapat faktor lain yang menjadikan konsumsi daging anak-anak Indonesia begitu minim. Salah satunya, sebagian besar anak cenderung berpikir daging sapi sulit dikunyah. Di sisi lain, orang tua cenderung berpikir memasak daging membutuhkan waktu lama dan merepotkan. Secara umum, tambah Sarah, penyakit anemia nantinya berdampak negatif pada anak seperti misal adanya gangguan prilaku, kemampuan memecahkan masalah rendah, mengalami gangguan konsentrasi, daya ingat rendah dan tingkat IQ yang lebih rendah. "Yang lebih penting disini, akibat anemia menyebabkan penurunan pretasi belajar dan kemampuan fisik anak menurun drastis," jelasnya. Untuk mengatasi hal itu, mengkonsumsi 122 gram daging sapi sudah tepat memenuhi asupan harian yang dianjurkan untuk zat besi dimana untuk mendapatkan manfaatnya sebanding dengan mengkonsumsi ikan 7.8 kilogram. "Nutrisi ini harus diketahui oleh ibu sebagai penjaga gawang nutrisi keluarga. Dengan mengetahui nutrisi yang terdapat pada daging sapi, anak-anak Indonesia bebas dari kekurangan gizi," tegas Sarah. Usai mengetahui kandungan nutrisi daging sapi, sebaiknya para ibu memilih daging sapi tanpa lemak. Setelah mengetahui jenis daging sapi yang baik, para ibu harus mengetahui pula cara baik mengolah daging sapi agar disukai oleh seluruh anggota keluarga. berita lainnya :
Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang artikel ini Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman Tweet |
|