Lebih dari dua pekan sudah bencana meletusnya gunung Merapi di wilayah Provinsi DIY dan Jawa Tengah melanda. Meninggalkan abu vulkanik yang menempel di setiap permukaan di beberapa daerah di kedua provinsi tersebut. Sebagian desa tampak seperti desa mati, tak berpenghuni. Warga di sekitar wilayah bencana Merapi pun kini terpaksa menjadi pengungsi. Beragam persoalan baru kini muncul, mulai dari permasalahan pasca bencana seperti kehilangan tempat tinggal dan harta benda, sampai kepada persoalan kesehatan baik fisik dan kejiwaan.

Melihat kondisi tersebut, banyak relawan tergerak untuk membantu korban pasca bencana alam. Salah satunya adalah dr. Muhammad Bima Arrynugrah, Ia merasa terpanggil untuk membantu dalam hal pelayanan kesehatan bagi para warga yang berada di sekitar lereng merapi. Dr. Bima adalah Koordinator Tim Medis Divisi Tanggap Darurat Merapi dari salah satu ormas. Beliau aktif bertugas di posko – posko pengungsian Desa Maguwoharjo, Sleman, DIY. Para pengungsi yang memadati posko pengungsian kurang lebih berjumlah 3500 orang yang didominasi oleh usia dewasa.

Di lokasi tersebut, banyak pengungsi yang menderita mual, pusing yang dikarenakan kondisi lokasi pengungsian yang hiruk pikuk. Selain itu juga banyak keluhan sakit mata karena efek debu dan menderita  infeksi saluran napas yang disebabkan karena abu vulkanik yang terhirup. Dr. Bima menjelaskan, untuk penangannya dibantu oleh tim medis yang telah bersiap di masing-masing posko kesehatan, bila tidak bisa tertangani maka akan diberikan rujukan untuk dibawa ke RS terdekat.

Posko Kesehatan untuk Ibu Hamil

Di lokasi pengungsian juga tersedia RS darurat yang dibuat oleh anggota TNI, sehingga status kesehatan pengungsi di tempat tersebut masih bisa tertangani.
Terkait dengan kemungkinan munculnya trauma pasca bencana, maka disediakan pula psikolog trauma healing dan beberapa relawan yang memberikan hiburan berupa sulap dan badut untuk mengurangi ketegangan pengungsi. Tidak hanya itu, Bagi ibu hamil disediakan posko kesehatan untuk menangani ibu hamil dan menyusui yaitu dengan mengadakan AnTe Natal Care serta konseling-konseling khusus ibu hamil.

Selama 3 hari bertugas di lokasi pengungsian, banyak kendala yang beliau hadapi, antara lain banyaknya jumlah pengungsi membuat kondisi terkadang sulit terkontrol. Meskipun mengalami berbagai kesulitan, beliau merasa senang bisa memberikan bantuan pada orang-orang membutuhkan yang mengena dan tepat sasaran.

Tips bila berada disituasi bencana yang datangnya tiba-tiba :
Jangan panik, ikuti instruksi dari badan penanggulangan bencana yang ditunjuk pemerintah. Ketika diharuskan mengungsi, sebaiknya mengungsi.