Buah merupakan sumber vitamin yang baik bagi bayi Bunda. Meskipun pada dasarnya buah memberikan manfaat yang baik untuk bayi bunda akan tetapi seringkali bunda kebingungan dalam memberikan buah pada tahap memperkenalkan Makanan Pendamping ASI (MPASI).

Salah satu jenis buah yang mengandung banyak nutrisi penting bagi tubuh adalah buah pisang yang disebut juga sebagai salah satu makanan yang sempurna. Buah pisang merupakan sumber utama elektrolit potassium yang dapat bermanfaat bagi kesehatan otot dan membantu melancarkan peredaran darah. Selain itu, buah pisang juga mengandung vitamin B6, vitamin A, kalsium, zat besi, Vitamin C, magnesium serta tembaga yang baik bagi tumbuh kembang bayi.

Buah pisang cocok sebagai makanan bayi yang baru belajar makan. Mengapa? Karena tekstur buah pisang yang sangat lembut cocok untuk kondisi mulut bayi yang masih lembut juga. Namun, pemberian pisang ini tak boleh sembarangan. Menurut Konsultan Nutrisi Departemen Ilmu Penyakit Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), Dr dr Damayanti R Sjarif SpA(K), pisang boleh diberikan saat bayi berusia lebih dari enam bulan, karena dalam usia kurang dari enam bulan, bayi tak bisa mencerna pisang secara sempurna yang dapat mengakibatkan makanan itu menggumpal dan harus dilakukan tindakan seperti dioperasi.

Ada beberapa jenis pisang yang baik dikonsumsi untuk si kecil yang memiliki tekstur lembut sehingga mudah dicerna, seperti Pisang ambon, pisang emas, Pisang susu, Pisang kepok dan Pisang Nangka. Biasanya para Bunda mengolah pisang dengan cara di kerok atau di serok, namun ada juga yang mengolah dengan memvariasikan rasa di campur dengan biskuit atau susu formula atau ASI. Untuk pisang nangka cara pengolahannya sebaiknya di rebus atau dikukus terlebih dahulu agar teksturnya lebih lembut. Perlu diperhatikan juga, pastikan pisang yang diberikan adalah pisang yang matang berwarna kuning, dan lunak. Dan yang paling utama adalah pisang sebaiknya diberikan pada bayi usia enam bulan ke atas, tidak dianjurkan untuk bayi di bawah usia 6 bulan, karena pada usia bayi empat bulan sistem pencernaanya belum terlalu sempurna sedangkan bayi usia enam bulan pencernaanya sudah lebih baik dan melatih untuk mengunyah.