Berkaitan dengan penelitian di Institut Pertanian Bogor (IPB) mengenai  susu formula yang tercemar bakteri Enterobacter Zakazakii tentu Bunda merasa resah terhadap hasil penelitian tersebut. Apalagi hingga kini belum diumumkan merek-merek susu formula yang tercemar bakteri tersebut.

Enterobacter Zakazakii berbahaya bagi bayi baru lahir hingga berumur 28 hari, bayi dengan gangguan sistem tubuh, bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), bayi prematur, dan bayi yang lahir dari ibu yang mengidap Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Bakteri tersebut bisa menyebabkan berbagai macam infeksi termasuk bakteremia, infeksi saluran pernapasan bagian bawah, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi saluran kemih, infeksi dalam perut, radang jantung, radang sendi, osteomyelitis, dan infeksi mata.

Namun Bunda tidak perlu terlalu khawatir, dengan penyiapan susu formula baik bisa memperkecil resiko tercemar bakteri enterobacter sakazakii. Berikut ini adalah cara yang dianjurkan oleh Badan POM dalam penyajian susu formula agar terhindar dari bakteri Enterobacter Zakazakii:

1.    Larutkan susu formula dengan air yang dimasaka hingga mendidih, karena bakteri enterobacter sakazakii bisa mati dengan air mendidih.
2.    Setelah susu dilarutkan dengan air mendidih, diamkan susu selama 10-15 menit hingga suhunya turun menjadi 70 derajat celcius.
3.    Jangan berlebihan dalam memberikan susu. Sebaiknya Bunda memberikan sesuai dengan takaran yang dapat dihabiskan si kecil. Bila dalam waktu 2 jam susu yang sudah larut masih tersisa harus dibuang.

Bagaimanapun juga, ASI bukan hanya nutrisi sempurna untuk buah hati dan mendekatkan hubungan emosi antara ibu dan sang bayi, namun sekaligus memberi perlindungan karena ASI bermanfaat memperkuat imunitas alami untuk bayi. Tentu kita selalu ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati, bukan?

Sumber: Berbagai sumber