Menteri Kesehatan Nila F Moeloek berkomitmen untuk memberantas penyakit kaki gajah (Filariasis) di Indonesia dengan tujuan tereliminasinya penyakit tersebut pada tahun 2020.

dr. M. Subuh sebagai Dirjen pencegahan dan pengendalian penyakit pada peringatan Bulan Eliminasi Kaki Gajah (BELKAGA) yang jatuh setiap bulan Oktober mengatakan bahwa kita bercita-cita mewujudkan Indonesia bebas kaki gajah pada 2020 mendatang. Oleh karena itu, sejak tahun 2015 mengadakan pemberian obat pencegahan massal selama 5 tahun berturut-turut untuk memutus mata rantai penularan atau kaki gajah.

Penyakit Filariasis merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan cacing filaria dan ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin, baik pada perempuan maupun laki-laki yang tidak bisa sembuh seumur hidup. Ketua Komite Ahli Pengobatan Filariasis, Prof. Dr. dr. Purwantyastuti, menjelaskan obat untuk pencegahan penyakit kaki gajah harus dikonsumsi dalam jangka waktu lima tahun dengan pemberian sekali dalam setahun. Menurutnya, obat akan efektif dalam menekan jumlah cacing filariasis hingga kadar paling rendah jika diberikan sebanyak lima kali.