Peringatan hari kanker sedunia pada tanggal 4 Februari mengangkat tema “Menghilangkan Mitos Tentang Kanker” karena banyaknya mitos yang salah mengenai penyakit kanker di masyarakat sekitar.

Riset  Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menyatakan di Indonesia, kanker merupakan penyebab kematian nomer tujuh di Indonesia dengan presentase 5,7 persen dari seluruh penyebab kematian. Penanganan penyakit kanker di Indonesia masih menghadapi kendala yang menyebabkan hampir 70 persen penderita ditemukan dalam keadaan stadium yang sudah lanjut. Beberapa kendala tersebut menurut Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, dr. Ekowati Rahajeng, SKM. M.Kes adalah masih rendahnya kesadaran, pengertian dan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit kanker.

Ada banyak mitos yang beredar seputar kanker di masyarakat, salah satunya tentang pengobatan. Padahal, penderita kanker sebaiknya tidak sembarangan mencari pengobatan. Menurut Prof. Dr. dr. Akmal Tajer, Sp. U (K) Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, di antara mitos-mitos yang berkembang, ada 4 mitos mengenai kanker di dunia yang harus ditepis yaitu :

1. Tidak perlu membicarakan kanker.
Meskipun kanker bisa menjadi topik yang sulit untuk dibahas atau bahkan tabu dibahas, tetapi dengan secara terbuka membicarakannya, kanker akan terdeteksi lebih dini sehingga lebih mudah disembuhkan.

2. Kanker tidak memiliki tanda dan gejala.
pada hampir semua jenis kanker memiliki tanda dan gejala apabila kita teliti dan memperhatikan, hanya sering kali penderita mengabaikan dan baru memeriksakan ke dokter ketika  sudah pada tingkat stadium lanjut.

3. Tak ada yang bisa kita lakukan untuk menghadapi kanker.
Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk memerangi penyakit ini. Upaya pencegahan tetap lebih baik daripada pengobatan, dengan mengkonsumsi makanan sehat, menghindari rokok dan alkohol, serta menjaga berat badan ideal menjadi langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk menghadapi kanker.

4. Pasien tidak punya hak untuk mendapatkan perawatan kanker.
Banyak orang yang terdiagnosa kanker mereka pasrah, padahal tidak harus seperti itu. Setap orang berhak mendapat pengobatan medis bila terkena kanker. Kita semua sejajar dalam mencari pengobatan.