Belum lama ini kita dengar kabar bahwa ada seorang anak Balita bernama Hafidz Raffi Rabbani (4) telah meninggal dunia akibat tersedak jajanan yang ia beli setelah pulang dari hajatan bersama kedua orang tuanya. Pada saat ia minum, jajanan yang ada dimulutnya ikut tertelan bulat-bulat hingga ke tenggorokan, yang mengakibatkan ia tersedak dan sulit bernafas. Jajanan yang ia beli adalah cilok, makanan khas dari jawa barat yang terbuat dari tepung kanji serta bumbu-bumbu. Ketika membeli cilok, ia menolak untuk dipotong-potong kecil oleh penjual.

Meniru

Mungkin orang tua atau lingkungan yang suka jajan di luar. Karena mereka jarang memasak, sehingga sering membeli makanan di luar / di warung. Anak melalui pengamatannya  menimbulkan perilaku untuk meniru. Atau juga orang tua yang suka mengajak anaknya jajan di luar, si anakpun akan mengikuti kebiasaan ini.

Banyak Penjual Jajanan

Banyaknya penjual jajanan di sekitar rumah membuat anak memiliki kesempatan untuk menikmati jajanan daripada menikmati camilan yang sudah disediakan di rumah.

Rewel

Anak biasa rewel atau ngambek. Sering orang tua mengiming-imingi dengan uang untuk jajan daripada mengetahui masalah yang dihadapi anak ketika rewel.

Oleh karenanya, kita sebagai orang tua haruslah merubah kebiasaan tersebut dengan mengajarkan pola makan yang sehat, dengan cara membuatkan makanan atau cemilan yang dibuat sendiri di rumah dan sertakan si kecil saat membuat cemilan mulai dari membeli bahan-bahan hingga mengolah menjadi makanan yang siap disantap.