Munculnya wabah difteri yang menyerang warga blok Puhun, Desa Sampih, Kecamatan Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon awal Februari lalu sudah masuk kategori kejadian luar biasa (KLB), karena di wilayah tersebut sudah ada tiga balita yang meninggal akibat difteri.

Difteri merupakan infeksi akut yang menyerang saluran pernafasan bagian atas (tonsil, faring dan hidung), kadang pada selaput lendir dan kulit disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphteriae. Penyakit menular ini sangat beresiko pada anak-anak usia balita dan orang tua usia diatas enam puluh tahun.

Dengan kejadian penyakit difteri ini mengakibatkan jumlah warga blok Puhun, Desa Sampih, Kecamatan Susukan Lebak yang terserang semakin bertambah dan sudah ditangani oleh pihak rumah sakit umum daerah setempat. Untuk mengurangi penyebaran penyakit tersebut, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) telah mengisolasi dan melarang masyarakat untuk datang ke wilayah tersebut. Begitu juga bagi kerabat yang menunggu penderita difteri di rumah sakit, sementara dilarang pulang, karena di khawatirkan telah melakukan kontak langsung dengan penderita. 

Dinkes Kabupaten Cirebon pun menurunkan tim untuk melakukan imunisasi terhadap lebih dari 30 bayi di Blok Puhun. dan juga melakukan pembagian obat antibiotik erythromycin kepada sedikitnya 200 warga sekitar.